Berita Tabanan

Januari 2023, Ada Tiga Kasus Positif Anjing Rabies di Tabanan

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksinasi massal di Kabupaten Tabanan yang dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian Tabanan.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Tiga kasus gigitan anjing positif rabies terjadi di Tabanan. Itu selama periode dari awal Januari hingga Jumat 20 Januari 2022 ini. Hingga kemarin 19 Januari, vaksinasi massal pun digelar. Ada tiga desa dari 133 desa yang ada di Tabanan dinyatakan masuk dalam zona merah karena kasus gigitan anjing rabies.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tabanan I Gde Eka Parta Ariana mengatakan, tiga kasus gigitan anjing di Tabanan pertama terjadi pada 7 Januari 2023, di Desa Pajahan Kecamatan Pupuan. Kemudian, terjadi di hari yang sama yakni mengigit warga di Desa Antap Kecamatan Selemadeg. Kasus ketiga dan terakhir ialah kasus anjing positif rabies di Desa Sudimara Kecamatan Tabanan pada 16 Januari 2023.

“Kami langsung gelar vaksinasi massal di daerah yang terkena kasus gigitan anjing. Tidak ada eliminasi bersyarat. Hanya kami lakukan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi),” ucapnya, Jumat 20 Januari 2023.

Eka Parta menjelaskan, bahwa untuk di tiga desa anjing mengigit masing-masing satu warga. Dan ketiga korban sudah mendapatkan vaksin VAR. Dan sudah mendapatkan penanganan dari puskesmas terdekat. Sedangkan untuk anjing dari hasil penelusuran di lapangan, merupakan anjing liar, ketiganya.

“Dari sampel (otak) yang diambil dan dicek ke laboratorium positif rabies. Dan seluruhnya ialah anjing liar. Makanya kami lakukan vaksinasi massal untuk anjing peliharaan warga di tiga desa itu,” ungkapnya.

Eka Parta menyebut, untuk hasil vaksinasi massal sudah menyasar sekitar 2.764 ekor di delapan desa. Selain tiga desa yang masuk zona merah juga diantisipasi desa yang berbatasan dengan kabupaten lainnya. Sedangkan populasi anjing di Tabanan ada sekitar 70.907 ekor. 

“Selain desa yang terkena kasus. Kami juga vaksinasi massal ke desa perbatasan baik perbatasan dengan kabuoaten Jembrana, Badung, Buleleng dan kabupaten lainnya,” paparnya.

Ia menambahkan, untuk stok vaksin di Tananan ada sekitar 17.700 Vial untuk anjing. Dimana itu didapat dari Dinas Provinsi Bali sebanyak 10 ribu Vial pada 18 Januari 2023 lalu. Dan dari yang tersedia 17.700, sepekan saja bisa jadi akan habis. Karena setiap harinya kita bisa melakukan vaksinasi sebanyak 500 anjing. Namun apabila kurang pihaknya akan mengamprah kembali ke Provinsi Bali.

“Nanti ketika itu kurang maka kami akan kembali meminta ke Provinsi untuk target vaksinasi ke puluhan ribu anjing di Tabanan,” bebenrya.

drh Eka Parta berharap upaya penanggulangan rabies ini juga diikuti partisipasi masyarakat secara langsung. Khususnya masyarakat yang memiliki hewan peliharaan tergolong HPR. Beberapa kendala yang dihadapi dari upaya penanggulangan rabies ini di antaranya belum semua anjing atau HPR lainnya tervaksinasi. Di saat yang sama, populasi anjing liar juga bertambah karena masih ada yang membuang anak-anak anjing di pasar, kuburan, dan tempat penampungan sampah.

“Dalam KIE itu selain tetap melaksanakan vaksinasi massal, juga soal menjaga lingkungan,” imbuhnya. (*).

Berita Terkini