TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Minyak goreng kemasan merek ‘Kita’ yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) mulai langka di Bali sejak beberapa minggu terakhir. Hal tersebut dibenarkan oleh, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta ketika dikonfirmasi pada, Rabu 1 Februari 2023.
“Langka ini penyebabnya informasi awal sih dari pabrikan dan di Desember kemarin memang menunda produksi karena ada isu perubahan kebijakan atau perubahan regulasi. Sehingga mungkin itu dampaknya sekarang. Jadi memang ada kelangkaan dan segera kami laporkan ke Kementerian disana kan yang mengalokasikan kuota dan mengendalikan disana,” jelas, Jarta.
Jarta menegaskan sudah menyampaikan keluhannya dan permasahalan di lapangan terkait langkanya Minyak Goreng Kita ke Kementerian karena untuk penetapan kuota kembali dari Kemendagri. Kelangkaan ini juga sudah dilaporkan dengan harapan adanya atensi lebih lanjut.
“Kami cek dibawah memang supply nya dari pabrik memang kurang itu dah jadi isu. Kenapa bisa seperti itu? Jadi waktu Desember kemarin karena ada isu-isu akan ada perubahan regulasi tentang itu dan namanya pengusaha tapi tetap dilaporkan kondisi di Bali sudah langka,” imbuhnya.
Tentunya kebutuhan masyarakat akan Minyak Kita ini tinggi sebab Minyak Kita harganya sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dan tentu masyarakat memprioritaskan mencari Minyak Goreng Kita terutama masyarakat yang memang dalam kategori butuh minyak goreng yang medium. Sementara untuk ketersediaan dan harga minyak goreng curah saat ini tidak masalah di Bali.
“Sementara menurut saya masyarakat ya mestinya beralih ke migor curah pasar minyak Kita dengan curah hampir sama artinya minyak dengan harga lebih rendah. Tapi kalau minyak yang premium seperti minyak kemasan masih aman dia tidak ada masalah,” paparnya.
Kecenderungan masyarakat dengan minyak Kita jauh lebih condong karena lebih praktis, minyaknya juga dalam kemasan dan harganya sudah harga HET. Tentunya harga tersebut sudah sesuai dengan kebuthan masyarakat.
“Sama dengan minyak Kita (harga migor curah). Cuma jualnya kiloan berarti dari HET kalau kilo-an liternya kan mestinya 0,9 kan tinggal dikalikan saja 1/0,9,” tutupnya. (*)