Berita Bali

Setelah Pandemi 100 Ribu Wisman Inggris Liburan ke Bali

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean Wisman di Imigrasi Bandara Ngurah Rai Bali

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Setelah pemerintah membuka border Internasional ke Bali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali meningkat salah satunya wisman yang berasal dari Inggris. Ketika ditemui usai rapat dengan Wakil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Matt Downing, Wakil Gubernur yang juga selaku Ketua BPD PHRI Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan secara umum wisatawan yang datang ke Bali menunjukan tren peningkatan. 

“Bahkan berapa hari terakhir penerbangan Internasional lebih tinggi daripada penerbangan domestik. Ini kan menunjukkan ketertarikan. Bahwa diluar banyak persoalan global termasuk juga di Rusia jadi dengan demikian kita harapkan semua persoalan-persoalan sekarang yang menyangkut hubungan baik Rusia dengan Ukraina mudah-mudahan cepat selesai sehingga semua yang berpergian agar bisa merasakan nyaman,” kata, Cok Ace. 

Sementara itu, Wakil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Matt Downing mengatakan sebelum pandemi Covid-19 lebih dari 200 ribu wisman Inggris kunjungi Bali. Lalu sempat kosong karena pandemi Covid-19. Namun setelah penerbangan internasional kembali dibuka di Bali, jumlah wisman Inggris yang sudah masuk ke Bali hingga saat ini sudah mencapai 100 ribu wisman. 

“Masih dibawah dan kami berusaha untuk meningkatkan angka ini dan dari konjen Bali disini juga membantu kami untuk mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata yang aman dan terbuka bagi Turis Inggris,” ucap, Wakil Dubes Inggris, 

Sementara mengenai impact atau dampak dari perang Rusia-Ukraina memang tidak langsung untuk masyarakat Inggris. Namun perang tersebut telah mengakibatkan tingginya biaya hidup di Inggris. Mulai dari harga energi, harga listrik meningkat dan harga pangan juga meningkat. 

“Sehingga banyak warga negara Inggris yang memang mereka memfokuskan pengeluarannya itu pada energi dan juga pangan untuk liburan masih tidak diprioritaskan,” tutupnya. (*) 

Berita Terkini