Berita Bali

Puncak Pujawali di Pura Griya Anyar Tanah Kilap Lancar, Pemedek Bisa Sembahyang Hingga 3 Maret 2023

Penulis: Putu Yunia Andriyani
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puncak Pujawali di Pura Griya Anyar Tanah Kilap berjalan lancar, pemedek bisa sembahyang hingga Jumat, 3 Maret 2023.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pura Dang Kahyangan Griya Anyar Tanah Kilap baru saja melaksanakan Puncak Puja Wali. 

Puja wali sendiri jatuh pada Anggara Kliwon Tambir kalender Bali atau Selasa, 28 Februari 2023 kalender Masehi. 

Jro Mangku Ayu Pedasaran Ida Batari Niang Lingsir di Pura Griya Anyar Tanah Kilap kemudian menjelaskan dudonan Puja Wali kepada Tribun Bali. 

Jro Mangku Ayu Pedasaran Ida Batari Niang Lingsir di Pura Dang Khayangan Griya Anyar Tanah Kilap saat diwawancara oleh Tribun Bali seusai Pujawali Pura pada Selasa, 28 Februari 2023 mengatakan sejarah Pura Dang Kahyangan Griya Anyar Tanah Kilap belum mendapatkan izin untuk diceritakan. (Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)

Sehari sebelum Puja wali acara diawali dengan miasan Ida Batara seperti memasang wastra, penjor, dan lain sebagainya. 

Pada hari tersebut juga dilakukan Ngadegan Ida Batara dengan tujuan untuk melinggihkan Ida Batara di tempatnya masing-masing.  

Kemudian pada puncaknya atau hari H piodalan sudah dimulai sejak pukul 09.00 dengan Ratu Pranda yang memulai piodalan. 

Selanjutnya, seluruh pemangku melakukan pedatangan dari luar (panggungan) menuju ke dalam (Parahyangan Tiga). 

Acara dilanjutkan dengan mendak atau menjemput Ida Batara lalu memberikan waktu untuk Ida Batara rapat atau samon. 

Melalui para pemangku, Ida Batara menyaksikan upacara Puja Wali ini hingga selesai lalu acara dilanjutkan dengan Penabuh Agung. 

Baca juga: Pura Griya Tanah Kilap Ramai Dipadati Pemedek untuk Sembahyang Saraswati

Selepas Penabuh Agung, Ida Batara akan diturunkan kepada Pedasarnya yaitu Jro Mangku Ayu. 

“Beliau (Ida Batara) nanti turun ke tubuh tiang, nanti diberikan arah-arahan, apakah diterima upacara Puja Wali ini dan lain sebagainya. 

Setelah itu nanti disambut oleh Mangku Gede, Adat Prajuru di Pura, barulah senang-senang dengan menari-nari seperti tadi,” kata Jro Mangku Ayu. 

Setelah disambut, barulah semua Batara yang diundang dipersilakan untuk “pesta” di Pura Segara. 

Pesaksi dengan tirta yang suci langsung diturunkan, dijadikan satu, dan dipercikan ke tempat-tempat linggihan Ida Batara. 

Menuju sesi terakhir, rencang-rencang atau pendamping Ida Batara diberikan penyapa seperti ayam yang sudah disembelehkan. 

Penyembelehan ini bertujuan untuk menyucikan sehingga apabila turun ke dunia dapat memiliki wujud yang lebih baik. 

Jro Mangku Ayu menuturkan saat ini Ida Batara masih ngadeg di Pura hingga Jumat, 3 Maret 2023 dari pukul 09.00 hingga selesai. 

Dengan demikian, pemedek yang belum sempat mengikuti persembahyangan di Pura Tanah Kilap, bisa melakukan persembahyangan hingga hari tersbeut. 

Jro Mangku Ayu sangat bersyukur acara telah berjalan dengan lancar berkat restu dari Ida Batara dengan penerangan sinar sucinya. 

Seperti tadi pagi Ida Batara Wisnu yang turun untuk memberikan berkah dengan hujan yang artinya Ida Batara sudah menerima. 

Sebagai penglingsir Pura, Jro Mangku Ayu berharap pelaksanaan Puja Wali dapat berjalan lancar dan lebih baik kedepannya. 

Ia juga berharap Puja Wali ini dapat memberikan kekompakan untuk para pengurus di Pura dan juga kedamaian untuk dunia. 

Jro Mangku Ayu juga menegaskan, Puja Wali ini terbuka juga untuk semua orang berbagai agama dan berbagai daerah. 

“Kalau dibilang pemedek, itu bukan orang Bali saja, itu dari luar Bali, yang non Hindu juga boleh."

"Minta restu sama Ratu Niang di sini, mudah-murahan Beliau yang memberikan berkah, keselamatan,” tutupnya. 

(*)

Berita Terkini