Berita Bali

Gaungkan Semangat Toleransi Antar Umat di Kuta, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di tengah berbagai isu yang berpotensi memecah-belah persatuan Bangsa Indonesia. Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, menggaungkan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kuta, Badung, Bali, Jumat (31/3/2023). Ajakan untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama itu, disampaikan pria yang akrab dipanggil De Gadjah ini, dalam acara 'Buka Bersama dan Silaturahmi Relawan De Gadjah Muslim' di Kuta Seafood Restaurant. Dalam acara ini, De Gadjah menceritakan pengalaman masa kecilnya di Denpasar, yang hidup di lingkungan heterogen, bersama warga dari berbagai suku dan agama.

TRIBUN-BALI.COM - Di tengah berbagai isu yang berpotensi memecah-belah persatuan Bangsa Indonesia.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, menggaungkan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kuta, Badung, Bali, Jumat (31/3/2023).

Ajakan untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama itu, disampaikan pria yang akrab dipanggil De Gadjah ini, dalam acara 'Buka Bersama dan Silaturahmi Relawan De Gadjah Muslim' di Kuta Seafood Restaurant.

Dalam acara ini, De Gadjah menceritakan pengalaman masa kecilnya di Denpasar, yang hidup di lingkungan heterogen, bersama warga dari berbagai suku dan agama.

Baca juga: Pemerintah Diminta Dukung Jenjang Karir Atlet Berprestasi

Baca juga: ASN Badung Terima SK Kenaikan Pangkat Digital, Bupati Giri Prasta Apresiasi Aplikasi SIASN BKN

Di tengah berbagai isu yang berpotensi memecah-belah persatuan Bangsa Indonesia. Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, menggaungkan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kuta, Badung, Bali, Jumat (31/3/2023). Ajakan untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama itu, disampaikan pria yang akrab dipanggil De Gadjah ini, dalam acara 'Buka Bersama dan Silaturahmi Relawan De Gadjah Muslim' di Kuta Seafood Restaurant. Dalam acara ini, De Gadjah menceritakan pengalaman masa kecilnya di Denpasar, yang hidup di lingkungan heterogen, bersama warga dari berbagai suku dan agama. (Istimewa)

 

"Kita diajari oleh orang tua dan guru di sekolah untuk saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.

Dari kecil kita biasa hidup di lingkungan yang heterogen, biasa bermain ke sawah, memancing, main layangan, bersama-sama teman Muslim, Kristen, Hindu, suku Jawa, Bali, dan suku lainnya," kenangnya di hadapan peserta acara.

Karena dididik secara natural sejak kecil, sikap toleransi itu dilakukannya hingga saat ini.

"Apalagi saat ini banyak isu-isu yang bisa memecah-belah bangsa. Makanya kita selaku tokoh masyarakat tetap menjalankan silaturahmi, saling menghormati dan menghargai, salah satunya dengan buka puasa bersama," ujarnya.

Kegiatan serupa, ujar De Gadjah, akan dilakukan secara berkala selama bulan Suci Ramadan.

"Kita akan lakukan beberapa kali, karena relawan kita banyak ada ribuan, biar dapat semua, semua kebagian. Kegiatan ini juga untuk meneruskan instruksi Pak Prabowo, harus selalu dekat dengan masyarakat dan buat masyarakat tersenyum," jelasnya.

Salah satu peserta acara, Agung Afif, menyambut baik kegiatan buka puasa bersama yang diikuti oleh umat Muslim dan non Muslim.

Di tengah berbagai isu yang berpotensi memecah-belah persatuan Bangsa Indonesia. Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, menggaungkan semangat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kuta, Badung, Bali, Jumat (31/3/2023). Ajakan untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama itu, disampaikan pria yang akrab dipanggil De Gadjah ini, dalam acara 'Buka Bersama dan Silaturahmi Relawan De Gadjah Muslim' di Kuta Seafood Restaurant. Dalam acara ini, De Gadjah menceritakan pengalaman masa kecilnya di Denpasar, yang hidup di lingkungan heterogen, bersama warga dari berbagai suku dan agama. (Istimewa)

"Kegiatan Relawan De Gadjah ini merangkul umat Muslim di Bali, khususnya di wilayah Kuta. Saya sendiri sebagai umat Muslim merasa aman dan nyaman. Saya berasal dari Sumatera Barat berbisnis di sini, merasakan Bali merupakan tempat yang aman untuk beribadah, tidak ada yang mengganggu," ujarnya.

Pulau Dewata, kata Agung, merupakan jendela dunia dan jantung pariwisata Indonesia. Oleh karena itu kerukunan antar umat beragama harus selalu dijaga, agar Bali tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman.

"Semoga dengan terjaganya kerukunan antar umat beragama, Bali bisa menjadi lebih maju lagi pariwisatanya," ujar Agung. (*)

Berita Terkini