Destinasi Wisata Bali

Destinasi Wisata Bali, Sambut Pagi di Kintamani, Tempat yang Indah Nyaman Untuk Wisata

Penulis: Putu Yunia Andriyani
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengunjung di sebuah kafe yang antusias menyambut pagi hari di Kintamani, sudah ramai sejak dini hari

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dalam rangka libur Lebaran, Kintamani tak bisa dielakkan untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang paling digemari wisatawan. 

Pemandangan Gunung Batur yang berdiri megah serta kilauan air Danau Batur menjadi pemandangan indah tak ada duanya.

Selain itu, hal yang paling dicari juga adalah momen-momen melihat matahari terbit (sunrise) dengan menikmati segelas kopi. 

Pantauan Tribun Bali diseputar tempat makan dan kafe di Kintamani, sejak pukul 05.30 wita sudah dipenuhi pengunjung. 

Mereka sudah mulai bersiap menyambut terbitnya matahari meski saat itu suhu udara sangat dingin ditambah lagi dengan tiupan angin di pagi hari. 

Adis dan Dini, wisatawan asal Surabaya mengatakan keindahan daerah Kintamani ini sering muncul di TikTok. 

Mereka pun mulai tertarik dan mulai mencari informasi terkait Kintamani agar bisa menghabiskan libur Lebaran di Kintamani. 

“Awalnya tau informasi tentang Kintamani ini karena memang sering berseliweran di TikTok dan akhirnya memutuskan ke sini saat libur Lebaran bersama teman-teman,” kata Adis. 

Adis dan Dini menuturkan perjalanan dari Surabaya mereka tempuh dengan jalur darat dan langsung menuju Kintamani dini hari untuk menikmati pagi di Kintamani. 

Dalam perjalanan yang gelap mereka sempat tersesat, namun setelah bertanya kepada masyarakat, akhirnya mereka bisa sampai tujuan. 

Perjalanannya diakui cukup jauh, namun hal itu tidak mengurangi semangat dan niat mereka untuk bisa sampai ke Kintamani. 

Kintamani menjadi destinasi pertama yang mereka tuju di wilayah Bali dan mereka sangat dibuat kagum oleh pemandangannya. 

“Kesan pertamanya sangat indah, luar biasa, ada gunung, danau, kabutnya tebal, dan itu sensasi yang menyenangkan,” tambahnya. 

Selain ingin melihat pemandangan Gunung dan Danau Batur, mereka juga dipuaskan dengan informasi budaya Bali. 

Salah satunya dengan keberadaan Pura Batur yang menyambut mereka sebelum menuju kafe di Kintamani. 

Menurutnya hal itu sangat mengesankan dapat melihat aktivitas masyarakat Hindu Bali dengan berbagai keragaman budaya di pagi hari. 

“Kita kan tidak mengerti itu tempat apa, kenapa tempatnya ramai, lalu kita bertanya dengan pegawai kafe di sini. 

Penjelasan meraka itu juga menjadi suatu hal yang kita cari selain pemandangan,” ujarnya. 

Selain wisawatan domestik dan mancanegara, pengunjung juga merupakan pemedek yang baru selesai melakukan persembahyangan di Pura Besakih. 

Made Mogen, pemedek asal Badung mengatakan ia memang merencanakan untuk singgah ke Kintamani setelah bersembahyang. 

Selain untuk menikmati pagi hari, Kintamani menjadi tempat yang tepat untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. 

“Kami baru selesai sembahyang sekitar 04.30 subuh tadi, jadi memang rencana sekalian singgah ke Kintamani sebelum pulang. 

Dan syukurnya tepat waktu, jadi bisa melihat matahari terbit,” kata Made Mogen. 

Mogen menuturkan saat mereka tiba sekitar pukul 05.30 wita, kafe yang mereka datangi seketika langsung ramai dikunjungi wisawatan. 

Ia bersyukur datang lebih awal sehingga mendapatkan tempat yang pas untuk melihat pemandangan. (*)

Berita Terkini