Pemilu 2024

DPD Golkar Badung Sentil Pemimpin Rakus Melalui Tarian Cupak Yang Dipentaskan Saat Daftar Bacaleg

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tarian Cupak yang ditampilkan DPD Golkar saat melakukan pendaftaran Bacaleg ke KPU Badung pada Minggu 14 Mei 2023

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pendaftaran bakal Calon legislatif (Bacaleg) DPD Golkar Badung ke Kantor KPU Badung beda dari partai yang lain.

Bagaimana tidak, saat melakukan pendaftaran Bacaleg DPD Golkar Badung menghadirkan pentas seni dan budaya berupa tari kijang kencana dan tarian cupak.

Menariknya lagi, pada tarian cupak yang dipentaskan DPD Golkar Badung menyentil pemimpin yang rakus dan mementingkan diri sendiri.

Analogi pemimpin rakus itu diibaratkan cupak yang suka makan tanpa melihat anak buahnya di bawah.

Seperti diketahui, karakter cupak tidak hanya suka makan namun juga rakus.

Sehingga pejabat Golkar yang nantinya naik diharapkan tidak meniru cupak.

Bahkan diharapkan pejabat Golkar yang nantinya menjabat tetap menggunakan filosofi burung.

Meski di dalam sangkar yang megah, namun makanannya tetap dijatuhkan, karena melihat ada ayam maupun burung yang lainnya di bawahnya.

"Jadi jangan menjadi pemimpin yang rakus. Jadilah pemimpin yang seperti burung yang memberi makan yang lainnya. Mengingat di Badung tidak banya warna," kata salah satu penari cupak.

Baca juga: DPD Golkar Bali Unjuk Gigi, Daftarkan 55 Bacaleg DPRD Bali Didampingi 2.000 Simpatisan

Tidak hanya itu, pada pendaftaran Bacaleg juga ditarikan tari kidang kencana. Tarian yang dikenal dengan berburu ini pun mengartikan bahwa Golkar Badung optimis bisa membesarkan partai Golkar di Badung.

"Tari kidang ini tari kesukaan saya, karena kuning keemasan. Sehingga diharapkan golkar Badung bisa semakin besar di Badung," kata ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa sembari mengatakan kami ingin 2024 keemasan partai golkar.

Pihaknya juga mengakui, kidang juga bisa melompat tinggi. Hal itu pun diharapkan agar golkar Badung melompat dengan kembali merebut kursi DPRD Badung.

"Golkar pasti melompat lebih tinggi, dari 7 kursi saat ini menjadi 12 kursi mungkin lebih dari 12 kursi kita rebut," bebeenya.

Diakui pentas budaya yang digelar merupakan euforia kader dan masyarakat. Mengingat politik juga merupakan seni dalam melakukan pesta demokrasi.

"Jadi yang kami harapkan tokoh-tokoh ini bisa merangkul Bali pada umumnya, dan Badung pada khususnya," imbuhnya

"Tidak usah ada ego-ego lagi. Ayok kita bangun Badung ini agar menjadi lebih baik," imbuhnya. (*)

Berita Terkini