Sponsored Content

Bersama Komunitas Hemodialisa, BPJS Kesehatan Gelar Sambung Rasa Peserta JKN

Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar dr. Nyoman Wiwiek Yuliadewi Direktur RSUD Tabanan dr I Gede Sudiarta.

TRIBUN-BALI.COM - BPJS Kesehatan Cabang Denpasar menggelar kegiatan yang bertajuk Sambung Rasa Peserta Program JKN di  RSUD Tabanan pada Selasa (30/05) dan dibuka langsung oleh Direktur RSUD Tabanan dr I Gede Sudiarta.

Kegiatan Sambung Rasa Peserta JKN merupakan kegiatan yang menyasar komunitas pengguna manfaat program JKN dengan tujuan meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya program JKN, meningkatkan pengetahuan peserta terhadap prosedur, hak dan kewajiban peserta terhadap program JKN serta meningkatkan pemahaman peserta terhadap pentingnya melakukan perilaku hidup sehat dan gotong royong dalam program JKN.

Pada kegiatan ini, BPJS Kesehatan Cabang Denpasar menggandeng komunitas peserta gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang memerlukan biaya besar. Sebagai penyakit katastropik, penderita gagal ginjal harus rutin menjalani cuci darah atau hemodialisa untuk menyambung hidupnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar Nyoman Wiwiek Yuliadewi dalam paparannya menyampaikan jika peserta JKN berhak untuk menentukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang diinginkan saat mendaftar serta memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Selain itu, Dalam rangka memberikan kemudahan peserta dalam mengakses layanan kesehatan, peserta JKN dapat menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor identitas peserta JKN.
“Dengan menggunakan NIK sebagai nomor identitas peserta JKN, maka peserta tidak perlu mencetak fisik Kartu Indonesia Sehat (KIS). Peserta yang hendak mengakses layanan Program JKN-KIS cukup menyebutkan NIK, menunjukkan e-KTP atau KIS Digital melalui aplikasi Mobile JKN,” jelas Wiwiek

Selain hak, Wiwiek turut menyampaikan kewajiban dari peserta JKN yang antara lain: mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN, membayar iuran secara rutin setiap bulan sebelum tanggal 10 bagi peserta mandiri dan wajib memberikan data diri dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar
BPJS Kesehatan terus mengembangkan kemudahan layanan dengan simplifikasi rujukan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk peserta yg mendapat pelayanan hemodialisa. Sebelumnya untuk masa rujukan 90 hari hanya dapat dilakukan perpanjangan di FKTP namun kini  perpanjangan rujukan dapat dilakukan langsung di rumah sakit .

Diawal sambutannya, Sudiarta mengatakan jika bantuan atau perhatian yang diberikan oleh pemerintah melalui kehadiran Program JKN adalah hal yang patut disyukuri lantaran telah membantu banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar dr. Nyoman Wiwiek Yuliadewi (ist)

“Hemodialisasi merupakan salah satu tindakan medis dengan biaya tertinggi pada pelaksanaan Program JKN. Layanan hemodialisa jika tanpa menggunakan JKN, Saya yakin akan banyak saudara kita yang tidak bisa melanjutkan pengobatannya,” jelas Sudiarta

Sudiarta mengatakan sudah sepantasnya jika Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dijadikan Program Prioritas dan wajib mendapatkan perhatian lebih baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Mari kita sama-sama bersyukur dan dan berterimakasih atas hadirnya Program JKN dan dengan diselenggarakannya Kegiatan Sambung Rasa Program JKN yang bertujuan untuk saling menguatkan diantara peserta hemodialisa dan keluarga,” jelas Sudiarta

Diakhir sambutannya, Sudiarta menyampaikan jika layanan hemodialisa yang diberikan kepada peserta JKN adalah usaha nyata dari penderita gagal ginjal maupun keluarga untuk tidak pasrah dengan keadaan. Sudiarta berharap semoga peserta yang hadir senantiasa diberi kesehatan, kekuatan dan semangat.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Badung drg. Desak Gede Mahastiti bersyukur dengan adanya layanan hemodialisa yang ditanggung Program JKN.
“Semoga dengan adanya JKN akan dapat menambah semangat peserta gagal ginjal didalam menjalani kehidupannya,” ujar Desak

Salah satu peserta yang hadir, Putu Eka Puji Hapsari yang merupakan peserta JKN mandiri kelas 3 turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah dengan hadirnya Program JKN.
“Saat mengakses layanan menggunakan JKN, administrasinya sangat mudah dan tidak ribet. Saya tidak tahu lagi dimana akan mendapatkan biaya untuk pengobatan, apalagi saya harus menjalani hemodialisasi sebanyak dua kali setiap minggunya,” jelas Puji.

Puji berharap semoga Program JKN semakin jaya dan sukses selalu. Bagi Puji beserta penerima layanan hemodialisa lainnya, keberadaan Program JKN sangatlah bermanfaat. (*)

Berita Terkini