Mayat dalam Koper di Mojokerto

Angeline yang Ditemukan Tewas dalam Koper Dikenal Humble, FH Ubaya Akan Bantu Mendampingi Keluarga

Editor: Mei Yuniken
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Angeline Nathania dipasang di rumah persemayaan Adi Jasa, Surabaya, Kamis (8/6). Angeline Nathania adalah mahasiswi Ubaya yang tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan dalam koper di jurang kawasan Pacet, Mojokerto

TRIBUN-BALI.COMAngeline yang Ditemukan Tewas dalam Koper Dikenal Humble, FH Ubaya Akan Bantu Mendampingi Keluarga

Angeline Nathania (22), seorang mahasiswi semester 6 Universitas Surabaya (Ubaya) jasadnya ditemukan tak bernyawa di dalam koper pada Minggu 4 Juni 2023 lalu.

Ia menjadi korban pembunuhan oleh orang terdekatnya sendiri, yairu guru les musiknya.

Jenazah Angeline Nathania disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa, Jalan Demak Suarabaya pada Kamis 8 Juni 2023.

Tampak di rumah duka, banyak teman-teman Angeline dan beberapa pihak kampus yang turut datang.

Mereka datang untuk memberikan penghiburan dan ucapan belasungkawa pada keluarga yang ditinggalkan.

Semasa hidupnya, Angeline Nathania dikenal sebagai sosok yang humble dan jago bermain alat musik.

Hal itu diungkapkan oleh Stefanie salah satu mahasiswi Ubaya yang juga mengenal korban.

Angeline Nathania juga terbilang cerdas.

Hal ini terbukti dari IPK yang mencapai angka 3,27.

"Gak menyangka kisah Angeline seperti ini. Saya berharap ini yang terakhir tidak akan terjadi lagi," ujar Stefani.

Baca juga: Identitas Mayat dalam Koper: Ternyata Mahasiswa Ubaya, Miliki Hubungan Spesial dengan Pelaku

Pihak Fakultas Akan Beri Pendampingan Hukum

Dilansir dari TribunMataram, pihak Fakultas Hukum Ubaya akan memberikan pendampingan hukum bagi keluarga Angeline Nathania.

Jenazah Angeline Nathania beberapa hari lalu ditemukan di dalam sebuah koper yang terbungkus karung dan dibuang di kawasan jurang Pacet, Mojokerto.

Pihak kampus kini telah menyiapkan langkah-langkah supaya Rochmat Bagus Apriatma (41), tersangka pembunuh Angeline Nathania mendapat hukuman setimpal.

Pihak kampus juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban untuk membahas itu.

Salah satunya dilakukan Dr. Yoan Nursari Simanjuntak, Dekan Fakultas Hukum Ubaya, saat diketahui menghadiri acara persemayaman korban di Rumah Duka Adi Jasa, Demak, Surabaya.

Di tempat itu, Yoan membicarakan banyak hal ketika bertemu dengan orang tua Angeline Nathania.

Satu di antaranya pihak keluarga diajarkan bagaimana menyiapkan bukti-bukti untuk membongkar kejahatan pelaku.

Sempat disebutkan Yoan bahwa pihak kampus akan mengerahkan petugas-petugas Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dari Ubaya untuk mendampingi keluarga Angeline Nathania dalam memperjuangkan keadilan.

Para dosen pun turut diminta ikut membantu.

Termasuk, alumni yang telah berprofesi menjadi lawyer.

"Kami berbela sungkawa atas kejadian ini.  Apabila pihak keluarga korban membutuhkan bantuan hukum kami siap membantu semua prosesnya," kata Yoan.

Baca juga: Penemuan Mayat dalam Koper di Mojokerto, Menghilang Sejak Mei, Pelaku adalah Guru Gitar Korban

Pelaku Adalah Guru Gitar Korban, Miliki Hubungan Khusus dengan Korban

Petugas mengevakuasi jasad wanita dalam koper di jurang Gajah Mungkur, jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023). (Kolase Istimewa)

Pelaku pembunuhan terhadap mahasiswi Angeline Nathania, Rochmat Bagus Apriatma (41) kini telah diamankan oleh polisi.

Saat diintrogasi, ia mengakui perbuatan kejinya bahwa ia telah menghabisi Angeline.

Jasad korban dimasukan ke dalam koper lalu dibuang di Cangar, Mojokerto.

Pelaku dengan korban disebut-sebut memiliki hubungan asmara.

Awal Mei lalu, pelaku menjerat leher korban di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.

Lalu, korban dibuang untuk maksud menghilangkan jejak.

Polisi saat ini menyelidiki apakah ada orang lain yang membantu pelaku melakukan kejahatan tersebut.

Di luar dari kronologi kejadian itu, cukup banyak yang bertanya-tanya bagaimana cerita korban bisa mengenal pelaku.

Ternyata empat tahun lalu, pelaku pernah menjadi guru ekstrakurikuler musik di sekolah korban.

Sepengetahuan Ana Mariana, ibu korban, putrinya dan pelaku tergabung dalam satu grup band, kebetulan posisi anaknya menjadi sang gitaris.

Hubungan spesial korban antara pelaku disinyalir kuat selama ini disembunyikan keduanya dari keluarga.

Korban ke keluarga tak pernah mengaku sudah memiliki kekasih.

Begitu juga dengan pelaku, pasalnya ia sudah memiliki istri dan anak.

"Saya gak ada curiga Angeline punya hubungan dekat dengan pelaku. Karena pelaku sudah menikah," kata Ana.

Kejadian pembunuhan ini diawali pada 3 Mei lalu saat korban keluar rumah menggunakan mobil X-pander dan pamitan akan mengikuti ujian di kampus.

Korban diketahui memang sempat pergi ke sana.

Namun, setelah itu korban menghilang secara misterius.

Baca juga: Mayat Tanpa Busana di Depok Diduga Dibunuh, Ada Luka Tusuk hingga Tulang Kerongkongan Hilang

Pada dua hari berikutnya, keluarga korban memutuskan membuat laporan ke kampus dan polisi.

Tersiarlah kabar ada seorang mahasiswi yang pernah melihat korban bersama pelaku berada di sebuah apartemen di wilayah Surabaya Timur.

Keluarga pun mengecek informasi itu.

Ibu korban bersama saudaranya sempat mengajak pelaku bertemu di wilayah Penjaringan.

Pelaku mengaku tidak tahu keberadaan korban.

Selang 4 minggu kemudian polisi menjemput korban di Malang.

"Ketika diintrogasi polisi baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali gak ada kayak rasa bersalah minta maaf pun tidak," kata Ana.

Motif pembunuhan ini diketahui saat itu pelaku ingin meminjam uang korban, namun ditolak.

Pelaku diam-diam menggadaikan kendaraan korban, setelah korban dibunuh oleh pelaku.

Jenazah Angeline Nathania, Kamis 8 Juni 2023 malam disemayamkan di Rumah Duka Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya.

Bambang Sumarjo, ayah korban ketika ditemui matanya terlihat sangat merah.

Harapan Bambang Sumarjo tahun lagi melihat putrinya, Angeline Nathania berdiri di hadapan banyak orang menjalani proses wisuda atas pemberian gelar sarjana hukum ternyata pupus.

Motif Sakit Hati

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana membenarkan bahwa pelaku berinisial R merupakan guru les musik korban.

"Benar, pelaku merupakan guru les musik korban," kata Mirzal di Surabaya, Kamis 8 Juni 2023.

Pelaku yang merupakan warga Surabaya itu membunuh korban lantaran sakit hati.

Pelaku lantas mencekik leher korban hingga tak bernyawa.

"Berdasarkan keterangan dari tersangka, yang bersangkutan ini sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Mirzal.

Baca juga: Sadis, Sesosok Jasad Ditemukan Dalam Kondisi Tanpa Busana, Alat Vitalnya Raib

Jasad Dimasukkan Koper

Ilustrasi - Identitas Mayat dalam Koper: Ternyata Mahasiswa Ubaya, Miliki Hubungan Spesial dengan Pekaku (Tribunnews)

Usai mencekik leher korban hingga tewas, pelaku memasukkan jasad korban ke koper dan membuangnya ke jurang di kawasan Pacet, Mojokerto.

"Koper dalam kondisi tertutup. Jenazah dimasukkan ke dalam koper dalam kondisi tertutup ya, bukan dimutilasi. Tubuh korban masih utuh saat dimasukkan dalam koper," ujar dia.

Setelah membunuh korban, pelaku kemudian mengambil harta benda korban, salah satunya mobil Xpander dan oleh pelaku digadaikan.

"Jadi dia (pelaku) ini ingin menguasai harta korban, karena mobilnya pun digadaikan," kata Mirzal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul FH Ubaya Akan Libatkan Alumni yang Sudah Jadi Lawyer untuk Dampingi Keluarga Angeline Nathania, 

Berita Terkini