Berita Gianyar

Kasus Sapi Tewas Misterius Bertambah, Warga Harap Polisi Segera Ungkap Kasus di Ubud

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sapi - Kasus Sapi Tewas Misterius Bertambah, Warga Harap Polisi Segera Ungkap Kasus di Ubud

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Belum terungkap kasus tewasnya sapi milik I Kadek Widagde di Subak Bija, Banjar Ambengan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali pada Selasa 30 Mei 2023.

Kasus serupa kembali terjadi di subak yang sama.

Korban baru ialah sapi milik I Nyoman Darsana. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Ubud, Jumat 9 Juni 2023.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 11 Juni 2023, kondisi sapi milik Darsama ini, hampir sama dengan kondisi sapi milik Widagde.

Baca juga: Polsek Ubud Masih Selidiki Sapi Mati Misterius di Sayan

Yakni mayat sapi kehilangan kaki belakang, serta kandang sapi dipenuhi cipratan darah segar.

Kasus tersebut pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Sementara jarak kadang sapi antara Widagde dengan Darsana cukup jauh.

Atas kondisi tersebut, Darsana dan keluarganya pun terpukul.

Sebab sapinya itu telah ia rawat sejak dua tahun lalu.

Selain dirawat dengan sangat baik, keluarga ini juga memanfaatkan fermentasi kotoran sapi untuk menyuburkan tanaman yang ditanam di sawah.

Saat ini, korban hanya bisa berharap pelaku segera terungkap.

"Kami tahu, sapi kami tak akan bisa kembali hidup, tapi kami hanya berharap pelaku segera ditangkap, karena kejadian ini meresahkan, dan agar tidak ada korban lagi," ujarnya.

Dijelaskan, Darsana atau karib disapa Guru Beres, telah menghabiskan banyak waktunya dalam merawat sapinya itu.

Di mana sesibuk apapun, ia selalu menyempatkan diri di pagi hari ngarit rumput, untuk diberikan pada sapi.

"Kegiatan orangtua saya hanya petani. Pagi-pagi kegiatannya hanya nyabit rumput. Sekarang sapi itu sudah tidak ada. Mudah-mudahan pelakunya segera terungkap," ujar anak Guru Beres.

Informasi tentang tewasnya sapi kali kedua ini pun telah menyebar di kalangan peternak sapi.

Tak sedikit dari peternak, terutama daerahnya yang dekat dengan TKP, berharap kasus ini segera diungkap.

Bahkan keriuhan tak hanya di kawasan Ubud.

Peternak sapi di Payangan hingga Tegalalang juga memberikan perhatian pada kasus ini.

Ketut Darta, seorang peternak sapi asal Payangan mengatakan, ia telah mengetahui perihal kasus sapi mati mengenaskan di Ubud.

Meskipun jarak TKP dengan kandang sapinya cukup jauh. Namun ia pun dibuat gelisah pada kasus ini.

Terlebih lagi pelaku pembunuhan belum jelas, apakah dilakukan oleh hewan liar atau ulah manusia.

"Mudah-mudahan pelakunya segera terungkap, karena ini meresahkan kami sebagai peternak. Apalagi sapi bukan hewan yang murah," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh peternak di Tegalalang, I Gede Eka Sugita.

Ia pun meminta polisi segera mengungkap kasus ini, agar pihaknya tahu apa yang harus dilakukan dalam menjaga ternak.

"Kalau dilakukan oleh hewan liar, hewannya seperti apa. Kan kita bisa lakukan antisipasi. Sementara sekarang pelakunya apa, kan kita belum tahu. Jadinya kita hanya bisa waspada," tandasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ubud, Iptu I Nyoman Agus Putra Ardiana membenarkan bahwa telah ada dua sapi yang tewas dengan kondisi pahanya hilang.

Kasus kedua dilaporkan pada Jumat 9 Juni 2023. Saat ini pihaknya pun masih melakukan penyelidikan.

"Kami masih melakukan pendalaman. Nanti kami informasikan perkembangannya," ujar Iptu Ardiana, seizin Kapolsek Ubud, Kompol Made Uder.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini