TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Upaya menghidupkan pariwisata di Kabupaten Tabanan, sejumlah kompetisi yang terkait dengan acara festival tengah ramai diadakan oleh masyarakat Tabanan.
Salah satunya adalah Kedungu Beach Festival yang berlangsung di Pantai Kedungu, pertengahan Juni 2023 ini.
Festival ini akan diselenggarakan oleh masyarakat Banjar Adat Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri.
Tiga perlombaan yakni Surfing, Tari Truna Jaya, dan Bartending akan memeriahkan Kedungu Beach Festival 2023.
Sekda Tabanan I Gede Susila mengatakan, bahwa pihaknya menghargai kegiatan ini yang menampilkan tradisi dan budaya Bali sebagai langkah untuk memperkenalkan keindahan dan keaslian Desa Belalang. Festival ini berlangsung seiring dengan perayaan Bulan Bung Karno.
Pemerintah daerah dan masyarakat telah mengadakan berbagai kegiatan sejak tanggal 1 Juni 2023 hingga penutupan pada 30 Juni 2023 mendatangz
“Tabanan memiliki keberuntungan dengan kekayaan alam yang luar biasa yang perlu dijaga bersama. Potensi alam yang ada tidak akan berarti jika tidak kita eksplorasi seperti yang kita lakukan melalui festival itu,” ucapnya Minggu 11 Juni 2023.
Menurut Susila, masyarakat dan pemerintah memang harus mengembangkan potensi alam Tabanan, agar menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan alam yang ada.
Kedungu Beach Festival juga dipandang sebagai momen yang tepat karena selain memperkenalkan adat dan budaya, festival ini juga memungkinkan pengunjung menikmati panorama alam yang memukau.
Baca juga: WNA Kembali Berulah, Ngamuk di Seminyak Badung dengan Membawa Pisau
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Belalang mampu melihat potensi yang ada dan berusaha untuk mengembangkan daerah mereka menuju kemajuan," kata Susila, yang mengakui kegiatan itu sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Made Dwipta Dipta Rama menambahkan bahwa tujuan utama Festival ini adalah mempromosikan Pantai Kedungu agar lebih dikenal di kancah internasional.
Pihaknya akan menyelenggarakan tiga sub-lomba, yaitu lomba surfing yang pertama kalinya diadakan di Tabanan, lomba Tari Truna Jaya se-Bali, dan lomba Bartending se-Bali.
“Festival ini terbuka untuk umum, terutama bagi seluruh masyarakat Bali,” ungkapnya.
Khusus bagi peserta, sambungnya, pihaknya mengundang warga Bali dari seluruh wilayah Bali yang ingin berpartisipasi dalam Kedungu Beach Festival 2023 ini.
Pihaknya berharap agar kegiatan ini mendapatkan perhatian dalam hal anggaran dan mendapatkan dukungan penuh dari Bupati, sehingga festival serupa dapat diadakan kembali pada tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap dari soal anggaran diperhatikan. Agar kedepannya bisa melakukan kegiatan ini lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk lomba surfing, peserta dari berbagai daerah di Bali bersaing dengan kemampuan mereka dalam menguasai ombak yang mempesona di Pantai Kedungu. Lomba ini merupakan yang pertama kali diadakan di Tabanan, menambah daya tarik dan keunikan festival tersebut. P
ara peselancar menunjukkan keahlian mereka dalam mengarungi ombak dengan gaya dan teknik yang mengagumkan.
Sementara itu, lomba Tari Truna Jaya menyajikan keindahan dan keunikan tari tradisional dari seluruh Bali.
Peserta dari berbagai komunitas tari di pulau ini berlomba-lomba mempersembahkan gerakan yang memikat hati dan memperkaya budaya lokal.
Festival ini memberikan panggung yang sempurna bagi penari untuk menampilkan keterampilan mereka dan memperkuat kebanggaan akan warisan budaya Bali.
Tidak ketinggalan, lomba Bartending juga menjadi daya tarik tersendiri dalam festival ini.
Para peserta yang ahli dalam seni pembuatan minuman menciptakan kreasi yang inovatif dan memikat untuk menghibur pengunjung.
Baca juga: Pasar Galang Ayu Gelar Event F&B Fest 2023, Hadirkan Komunitas dan Launching Mitra Energy Bali
Dalam perlombaan ini, keahlian mereka dalam menggabungkan berbagai bahan dan teknik dalam menyajikan minuman yang unik dan menggugah selera, yang dinilai oleh para juri.
“Kedungu Beach Festival 2023 memberikan peluang bagi masyarakat Bali untuk mengeksplorasi bakat dan minat mereka dalam bidang olahraga, seni, dan kreativitas. Diharapkan bahwa festival ini tidak hanya meningkatkan pariwisata di Tabanan, tetapi juga memberikan pengakuan yang lebih luas terhadap kekayaan budaya dan alam Bali,” bebernya. (*).