Berita Karangasem

JICA dan BWS Segera Akan Lakukan Nourishmant di Karangasem

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Pantai Buitan, Desa / Kecamatan Manggis. Lahan di Pesisir Pantai Buitan tergerus sedikit demi sedikit.

AMLAPURA, TRIBUN-BALI. COM - Penambahan suplai pasir atau dikenal beach nourishmant di Karangasem oleh JICA bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) segera terealisasi.

Mengingat instansi bersangkutan sudah rancang Detail Engineering Design (DED).

Perencanaan dibeberapa titik pesisir pantai di Karangasem

Kabid Sumber Daya Air (SDA, Dinas Perumahan, Permukiman & PUPR Kabupaten Karangasem, I Made Wiguna, mengungkapkan, proyek nourishmant rencana dikerjakan tahun 2024 mendatang.  JICA dan BWS koordinasi serta menuntaskan DED.

Panjang pantai yang akan di nourishmant sekitar  5 kilometer.

"Sekarang masih masa penyelesaian DED. Kapan selesai saya belum bisa memastikannya.Mungkin di 2024 pengerjaan fisiknya. Untuk anggarannya saya tidak begitu tahu. Dinas PUPR Kabupaten Karangasem serta BWS sebatas berkoordinasi,"ungkap Wiguna, Kamis (22/6).

Sistem nourishmant yakni penambahan suplai pasir dibeberapa titik pantai yang sudh mengalami terjadi erosi.

Tujuannya mengembalikan pantai seperti sebelumnya. Apalagi di era 70 sampai 80, Pantai Candidasa sempat  menjadi primadona bagi wisatawan dan pelancong dikarenakan keindahan  alam serta  pantainya.

"Panjang pantai yang akan dilakukan nourismant sekitar 5 kilometer, mungkin dari Pantai Buitan, Kec.Manggis sampai Candidasa, Kec. Karangasem. Untuk panjang nourishmant variatif, sesuai kajian dari instansi terkait. Itupun tergantung kondisi pantai tersebut,"tambh pejabat asal Sidemen

Baca juga: Jawaban Teco soal Masa Depan Luah Mahessa Bersama Bali United: Masih Trial

Proyek ini juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadi abrasi di Karangasem.

Mengingat daerah Pesisir Pantai Buitan hingga Candidasa merupakan daerah wisata banyak dikunjungi wisatawan, dan berpotensi terjadi abrasi.

Sehingga daerah ini perlu di jaga dan dilestarikan, sehingga keindahan alamnya semakin asri

Seandainya proyek besar ini terealisasi, otomatis daerah rawan abrasi di Karangasem berkurang.Dari 85 kilo panjang pantai di Kab. Karangasem, sekitar 31 kilometer pantai terancam abrasi karena belum ada revetment.  Sedangkan sisanya 54 kilometer sudah  memiliki pengaman.

Seperti ada revetment, tanggul, serta karang.

Garis pantai di Karangasem yang berpotensi abrasi tersebar di Kecamatan Kubu, Karangasem, Manggis, dan Abang. Desa yang daerahnya rawan abrasi yakni Candidasa, Jasri, Tumbu, Antiga Klod, Buitan, Bugbug, Purwakerti, Bunutan, Pertima, Baturinggit, Tulamben, Tianyar Barat, Tianyar, dan beberapa desa yang lainnya. 


Dinas PUPR tidak bisa berbuat apa dengan kondisi ini. Mengingat dana yang dialokasikan untuk penangganan pantai sangat minim. Terakhir kali PUPR melakukan penanganan pantai sekitar tahun 2017, setelah itu tidak ada.

Penanganan dilakukan bertahap, dan yang ditanganinya tidak  terlalu panjang. Hanya beberapa ratus meter.(*)

Berita Terkini