Berita Badung

Jelang Idul Adha 2023, Transaksi Penjualan Sapi di Pasar Hewan Beringkit Malah Menurun

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi pasar hewan Beringkit pada Senin 26 Juni 2023 (1)

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski mendekati Idul Adha, transaksi penjualan sapi di pasar hewan Beringkit menurun drastis. Hal itu diduga karena ketatnya syarat untuk membawa sapi keluar daerah.

Bahkan di tahun 2022 lalu, transaksi sapi lebih besar jika dibandingkan dengaj transaksi penjualan sapi dari tahun 2023 ini.

Kendati demikian pihak pengelola pasar pun tidak bisa berbuat banyak, mengingat kebijakan pengiriman sapi keluar adalah kewenangan pemerintah provinsi Bali.

Direktur Umum Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Wayan Mustika mengatakan bahwa transaksi sapi dipasar hewan Beringkit menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu pun menyebabkan tidak ada pembeludakan transaksi sapi jelang idul adha tahun 2023.

"Saat ini di Pasar hewan Beringkit tidak ada lagi momen idul adha. Hal itu karena sapi yang datang dan laku terjual sangat rendah sekali," kata Mustika Senin 26 Juni 2023.

Diakui, semenjak diberikan buka oleh pemerintah Provinsi Bali pasca Wabah virus PMK, penjualan sapi tidak pernah tinggi. Terlebih saat ini syarat untuk membawa sapi keluar daerah sangat ketat.

"Apakah syarat itu mengakibatkan para pelaku eksportir sapi itu agak kesulitan atau bagaimana. Khsusnya administrasi dan syarat yang ketat menjadi ranah provinsi," jelasnya.

Tentunya kondisi itu sangat berdampak pada transaksi hewan di Pasar Hewan Beringkit. Sehingga juga terjadi penurunan kedatangan sapi ke pasar.

Menurutnya, transaksi sapi pada tahun 2022 dari Januari sampai dengan Juni mencapai 31.740 ekor. Namun pada tahun 2023, malah mengalami penurunan, dari bulan Januari -Juni penjualan sapi di Pasar Hewan Beringkit hanya 25.459 ekor.

"Jadi dari data kita sudah tau adanya penurunan transaksi. Sehingga kita katakan tidak ada momen idul adha saat ini di Pasar Hewan Beringkit," ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Mengingat eksportir sapi yang biasanya membawa sapi keluar juga susah. Kabarnya pengiriman sapi juga dibatasi.

"Informasi yanh saya dapat eksportir diberikan jatah ngirim sapinya, sesuai zonasi mungkin pasca PMK ini. Jadi satu eksportir dikasi hanya mengirim 9 ekor misalnya, itu pun semua harus dengan syarat yang telah ditentukan," bebernya.

Lebih lanjut pihaknya berharap transaksi akan lebih meningkat. Bahkan pasar hewan beringkit yang merupakan pasar hewan terbesar di Bali bisa eksis lagi seperti dulu.

"Kalau dulu sebelum PMK, banyak dari luar yang membeli sapi di Pasar hewan Beringkit untuk idul adha. Bahkan seminggu sebelum idul adha sudah dikirim dan dipelihara dulu, karena sapi Bali sangat diminati," imbuhnya. (*)

Berita Terkini