Berita Viral

Tak Ada Siswa yang Mendaftar Saat PPDB 2023, Kepsek di Ponorogo Ungkap Kesedihan: Kelas 1 Kosong

Editor: Mei Yuniken
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak Ada Siswa yang Mendaftar Saat PPDB 2023, Kepsek di Ponorogo Ungkap Kesedihan: Kelas 1 Kosong

TRIBUN-BALO.COM – Tak Ada Siswa yang Mendaftar Saat PPDB 2023, Kepsek di Ponorogo Ungkap Kesedihan: Kelas 1 Kosong

Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 telah berakhir, dan tahun ajaran baru telah dimulai kembali.

Banyak cerita yang terjadi selama pelaksanaan PPDB 2023 baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Salah satunya yaitu cerita yang datang dari salah satu SD Negeri di Ponorogo.

Kisah pilu dirasakan oleh Kepala Sekolah SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo kini menjadi sorotan.

Kesedihan tak terkira sang Kepsek disebabkan karena tidak adanya siswa yang mendaftar di sekolahnya selama masa PPDB berlangsung.

Kepsek SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Evif Darmawanti, mengaku prihatin dengan sekolahnya.

Meski sekolahnya memiliki banyak prestasi, namun tidak ada satu murid yang mendaftar.

Hal itu seperti terlihat dalam video yang diunggah di akun TikTok @kompastvnews.

Baca juga: Kecewa Anak Tak Diterima PPDB Zonasi, Ayah di Tangerang Ukur Jarak Sekolah, Curiga Ada Kecurangan

Kepsek SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Evif Darmawanti, tak kuasa menahan air mata.

Dalam keadaan haru, Evif Darmawanti terlihat menangis ketika menyadari bahwa SD Negeri 3 Babadan tidak menerima satu pun siswa baru selama masa PPDB berlangsung.

Bahkan pengawas sekolah, Kitri Maharani, harus berulang kali memberikan semangat dan membesarkan hati Evif Darmawanti dalam menghadapi situasi ini.

Kitri Maharani menegaskan bahwa masih ada harapan di tahun-tahun mendatang.

Evif Darmawanti dan tim guru sekolah sebenarnya telah memprediksi bahwa hal ini mungkin terjadi.

Selain karena persaingan dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang baru saja berdiri, jumlah anak usia lulus taman kanak-kanak (TK) di Desa Babadan ini juga sangat terbatas.

Kesedihan Evif Darmawanti, Kepsek SD Negeri Babadan Ponorogo menangis karena tak ada siswa yang daftar di sekolahnya.

Belum lagi sekolah ini juga harus bersaing dengan dua SD Negeri lainnya di desa yang sama.

Padahal SD Negeri 3 Babadan telah mencatat prestasi yang gemilang di tingkat Kecamatan hingga Kabupaten.

Tumpukan piala dan piagam penghargaan yang siswa peroleh dari berbagai bidang menghiasi lemari sekolah.

Namun ternyata prestasi tersebut belum mampu mengubah keadaan.

Bahkan tidak ada satu pun siswa baru yang mendaftar ke sekolah ini selama PPDB.

"Memang kita sudah bisa memprediksi, karena kita sudah menghitung karena TK-nya sedikit. Kita sudah berusaha sekuat tenaga," kata Evif Darmawanti, melansir GridPop.ID.

Akibat tidak adanya murid baru, ruang kelas 1 di SD ini saat ini kosong dan akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan.

Meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan ini, proses pembelajaran untuk siswa kelas 2 hingga kelas 6 tetap berlangsung.

Melansir dari laman Tribun Medan, data dari Dinas Pendidikan menyebutkan bahwa saat ini ada lima SD Negeri di Ponorogo yang tidak mendapatkan murid.

Delapan SD lainnya juga terpaksa harus ditutup karena kekurangan siswa.

Baca juga: Bus Sekolah di Denpasar Layani hingga 1.042 Siswa per Hari, Gunakan Sistem Zonasi

Dari total 558 SD Negeri, hanya ada 11 sekolah yang berhasil memenuhi pagu 28 siswa per kelas.

Kondisi ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah Ponorogo.

Khususnya dalam menarik minat orang tua untuk memilih SD Negeri sebagai tempat pendidikan anak-anak mereka.

Diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan demi keberlangsungan pendidikan yang berkualitas di wilayah ini.

PPDB 2023 memang diwarnai dengan terungkapnya nasib miris beberapa sekolah.

Senasib SDN 3 Babadan Ponorogo, sebuah SDN di Tuban juga tak dapat siswa baru sama sekali untuk tahun ajaran ini.

Diketahui SDN di Tuban yang tak mendapatkan siswa baru sama sekali adalah SDN 2 Kedungrejo, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek.

"Tahun ini kita tidak dapat siswa atau murid baru," kata guru Kelas IV SDN 2 Kedungrejo, Dina Endrian, kepada wartawan, Rabu (19/7/2023).

Ia menjelaskan, tidak adanya siswa baru yang mendaftar membuat kondisi ruang kelas satu tampak kosong dan tidak terpakai.

Hanya terlihat kursi dan meja guru, sementara untuk kursi siswa ditempatkan di kelas lain.

Parahnya, kesulitan mendapatkan murid SD disebut sudah berlangsung sejak empat tahun yang lalu.

"Selain karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, tidak adanya taman kanak-kanak juga menjadi salah satu penyebab," ungkapnya.

Masih kata Dina, kondisi ini membuat para orang tua lebih memilih mendaftarkan anaknya di sekolah lain.

Agar mendapatkan murid pada tahun ajaran baru, pihak sekolah berencana akan berkolaborasi dengan desa untuk mengadakan TK dan PAUD.

Para guru setempat berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur serta sarana prasarana belajar di sekolah.

"Harapannya sarana, khususnya lantai bisa lebih diperhatikan lagi," pungkasnya.

Untuk diketahui, murid di SDN 2 Kedungrejo ini dari kelas 1 hingga kelas 6 tercatat hanya berjumlah 13 siswa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah SD lain di Tuban juga tidak mendapat murid pada tahun ajaran baru kali ini.

Di antaranya SDN Dasin 1 Tambakboyo, dan SDN Banjar Widang.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kepsek SD di Ponorogo Nangis Imbas Tak Ada Siswa Mendaftar, Padahal Sekolahnya Berprestasi: Berusaha, 

Berita Terkini