LPG 3 Kg Langka di Bali

Stock Gas Melon Aman Jelang Kuningan, Pertamina Adakan Sidak Suplay LPG di Buleleng Bali

Penulis: Arini Valentya Chusni
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya mengatakan suplay dan ketersedian stock LPG 3 kilogram aman di semua pangkalan menjelang Kuningan bahkan sampai akhir tahun.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah melakukan sidak suplay gas melon atau LPG 3 kilogram, Pertamina terus memantau suplay dan penyaluran gas melon di beberapa titik di Bali termasuk di Singaraja, Buleleng, Bali. 

Menjelang kuningan yang akan jatuh pada tanggal 12 Agustus 2023, Pertamina telah menyalurkan 260 ribu tabung di Bali untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stock saat Galungan dan Kuningan serta pengiriman LPG 3 kilogram ke Buleleng dilakukan setiap hari. 

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya mengatakan suplay dan ketersedian stock LPG 3 kilogram aman di semua pangkalan menjelang Kuningan bahkan sampai akhir tahun. 

"Kita bisa lihat sendiri, di pangkalan resmi LPG 3 Kilogram Pertamina stocknya aman. Dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), prosedurnya sudah jelas. Siapa yang mau beli harus mau menunjukkan KTP dan telah terdaftar NIK nya, karena kita juga akan bertanggung jawab ke negara siapa saja yang memanfaatkan LPG bersubsidi ini," kata Ariestya. 

Ariestya menambahkan bagi masyarakat yang tidak mengetahui dimana saja pangkalan resmi, bisa menghubungi Pertamina melalui call center 135.

Sidak kali ini dilakukan di Pangkalan LPG 3 KG Mulatua Sihombing yang berlokasi di Perumahan Taman Asri, Jalan Merta Sari Desa Tinga-tinga, Kec. Grokgak, Buleleng.

Baca juga: Pertamina Distribusikan 368.480 Tabung Gas Melon Jelang Galungan

Sihombing selaku penjual gas mengatakan tiap hari gas melon selalu habis dan masyarakat sekitar telah terdaftar pada penerima gas bersubsidi. 

"Kalau gas LPG 3 kilogram selalu habis terjual, beda lagi dengan LPG 12 Kilogram biasanya sebulan hanya terjual 10-12 tabung itupun karena dikirim untuk kebutuhan kapal, kandang, dan lain-lain," ujar Sihombing.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati lakukan sidak pemantauan pada Minggu 30 Juli 2023.

Pemantauan ini ditujukan kepada daerah yang sering terjadi masalah kelangkaan gas melon terutama Denpasar dan Gianyar. 

Nicke menegaskan harga eceran tertinggi (HET) di Bali untuk gas LPG 3 kilogram ialah Rp 18 Ribu.

Jika kemudian ditemukan di lapangan, harga gas melon berubah bahkan naik drastik, dipastikan bukan pangkalan resmi dari Pertamina.

"Sudah jelas di tabung gas melon tertulis hanya untuk masyarakat miskin, artinya masyarakat yang mampu membeli gas 5,5 kg dan 12 kg disarankan untuk membeli gas tersebut. Itulah pentingnya kita gunakan registrasi NIK untuk membeli gas melon agar kita bisa mempertanggungjawabkan kepada negara siapa saja yang bisa mengambil gas melon ini," ujar Nicke.

(*)

Berita Terkini