Tali Lift Putus di Ubud

Roda Rem Lift Tak Berfungsi, PoldaBali Akan Reka Ulang di Ayu Terra Resort Ubud Usai Ada Korban Jiwa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PECARUAN - Upacara pecaruan yang cukup besar dilakukan di Ayu Terra Resort, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Selasa (5/9). Upacara digelar untuk menenangkan roh para korban dan untuk menenangkan para sosok penunggu gaib kawasan ini yang terusik proses pembangunan resort.

TRIBUN-BALI.COM - Polda Bali mengungkap sejumlah temuannya di lapangan terkait putusnya tali lift di Ayu Terra Resort, Ubud, Gianyar yang menyebabkan kecelakaan hingga menelan 5 korban jiwa.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pihaknya terus mendalami kasus putusnya tali lift maut itu. Berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), dikatakan roda rem lift tak berfungsi dengan baik.

“Lagi didalami karena pada saat itu diperkirakan remnya itu tidak berfungsi. Di sana itu harusnya ada rem, ternyata diduga roda rem tidak berfungsi dengan baik,” katanya saat ditemui Tribun Bali, Selasa (5/9).

Kombes Pol Jansen menuturkan, atas kejadian tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sailing tali lift yang putus tersebut sepanjang 3,85 meter, 6 meter sisa tali sling, roda rem, dan plat pengaman berwarna hijau.

Sebelumnya, tragedi kecelakaan terjadi di Ubud Gianyar Ubud. Suasana duka menyelimuti Ayu Terra Resort, di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Jumat (1/9) lalu. Berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan terjadi lantaran tali sling yang menarik lift itu terputus. Sehingga, menyebabkan tabung lift ke luar dari lintasan.

“Hasil kegiatan olah TKP yang sudah dilakukan, bahwa ditemukan di TKP putusnya sling sehingga menyebabkan keluarnya lift dari lintasan,” ungkap Kabid Humas Polda Bali.

Polda Bali akan menggelar reka ulang uji tarik lift. Hal ini dilakukan guna mengetahui penyebab putusnya tali lift di Ayuterra Resort Ubud yang menyebabkan kecelakaan hingga menelan 5 korban jiwa. Kabid Humas mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari scientific investigation. Reka ulang uji tarik lift ini, kata Kombes Pol Jansen, dilakukan oleh Bidlabfor Polda Bali.

Baca juga: Proyek Rp 18 Miliar Tenggelam! Bangunan PPI Hilang Setelah Bertahun-tahun Mangkrak di Kusamba

Baca juga: Sosok Gaib Penunggu di Ayu Terra Resort Ubud, Dibersihkan Secara Niskala, Ini Kata Pemangku! 

Baca juga: Tangani Masalah Sampah, DLH Karangasem Usulkan TPST ke Pusat

Upacara pecaruan yang cukup besar dilakukan di Ayu Terra Resort, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali, Selasa 5 September 2023. (Wayan Eri Gunarta/Tribun Bali)

Simulasi uji tarik lift itu akan dilakukan sesuai dengan situasi dan keadaan saat peristiwa nahas tersebut berlangsung. Mulai dari beban yang diangkut lift, tingkat kemiringan, hingga tinggi lift. “Dites lagi dengan kemiringan tersebut, beban seperti tadi, akan reka ulang. Semuanya dilakukan secara scientific investigation,” imbuh Kombes Pol Jansen.

Dia menerangkan, kemiringan lintasan lift sebesar 35 derajat, dengan ketinggian 30 meter dari tanah. Sementara itu, panjang tali penarik lift diperkirakan sepanjang 60 meter.

Kabid Humas Polda Bali mengatakan, mesin lift itu diganti pada Maret 2023. Kendati ada pergantian mesin, lift di Ayuterra Resort Ubud dikatakan telah terpasang sejak 2019. “Lift tersebut menurut informasi yang diperoleh TKP baru terpasang 2019 lalu. Sementara Ayuterra Resort sudah beroperasi dari tahun 1997. Mesin baru diganti di 2023 bulan Maret lalu,” ungkap Kabid Humas.

Hingga Selasa (5/9), polisi telah memeriksa belasan saksi. Mereka merupakan karyawan Ayuterra Resort Ubud, kontraktor lift, hingga saksi ahli. “Sampai saat ini ada tambahan lagi. Bertambah dari 11 (saksi), hari ini akan diperiksa 3 atau 4 orang lagi,” kata Kombes Pol Jansen.

Selain itu, tim yang dipimpin Dirreskrimum Polda Bali juga tengah menyisir ulang di TKP. Hal Ini dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti lain yang selanjutnya dirangkai kembali guna memastikan pengoperasian lift telah memenuhi standar atau tidak.

Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seno Wimoko, Selasa (5/9), mengatakan, pihaknya telah memeriksa 13 saksi. Kata dia, dalam pemeriksaan ini, pihaknya fokus pada pihak kontraktor penyedia lift dan teknisi lift. Dalam pemeriksaan itu dilakukan upaya mencari penyebab jatuhnya lift. Dimana fakta terbarunya, saat peristiwa terjadi, lift tersebut tanpa emergency brake atau rem darurat.

"Pemeriksaan fokus pada penyebab putusnya tali sling. Sesuai fakta lapangan,di sana hanya ada satu tali sling saja saat peristiwa terjadi. Beda jauh dengan awal operasional lift pada 2018 yang menggunakan 4 tali sling. Itu artinya tidak ada emergency brake dan saat sling satu itu putus, pasti tidak ada kesempatan lagi dan meluncur bebas ke bawah seperti pada rekaman CCTV yang beredar luas,” kata AKP Ario Seno.

Pertanyaan-pertanyaan pada kontraktor dan teknisi yang telah berjalan, kata dia, meliputi jumlah tali sling, bagaimana selama ini perawatannya, dan bagaimana penggantian tali sling-nya. "Kita dalami semua hal yang berkaitan dengan penyebab dari putusnya tali sling. Sedangkan untuk para karyawan, kita lebih fokus pada pengetahuannya pada peristiwa meluncurnya lift," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini