Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belakangan ini kembali ditemukan fenomena warga negara asing (WNA) alias Bule berulah di Bali.
Padahal Do and Don’ts sudah diberlakukan dan disosialisasikan.
Namun, dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun sekaligus anggota satgas pariwisata Bali hal tersebut bukan disebabkan pengawasan yang terkesan kendor.
“Ini memang kita kan selalu, bukan berarti ini (pengawasan) kendor, apa dan sebagainya ya, bukan berarti juga Satgasnya tidak (jalan), ini kita selalu ada kejadian-kejadian selalu kita tindaklanjuti. Otomatis kita berkomunikasi, bergerak terus, apalagi sekarang imigrasi sudah ada Satgas Bali Becik, kami sudah berkoordinasi terkait dengan hal-hal ini,” jelasnya saat dikonfirmasi pada, Kamis 7 September 2023.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, kejadian-kejadian seperti ini akan ditindaklanjuti. Menurutnya tidak ruginya saat Do and Don’ts diberlakukan.
Karena sosialisasi Do and Don’ts sudah disampaikan saat WNA tersebut sebelum ke Bali.
Dengan masihnya ditemukan kejadian WNA berulah, artinya para WNA tersebut belum memahami dan sebagainya atau dia masih perlu lagi diingatkan kembali.
“Karena memang di Bandara kita sudah sampaikan, di media-media kita sudah sampaikan, tentu ini kita penindakan yang lebih keras jadinya. Tidak ada alasan dia tidak tahu, ya kan,” tandasnya.
Nantinya tentunya penindakan akan sesuai dengan peraturan. Kalau memang itu dirasakan sudah menyalahi di sisi keimigrasian maka akan diserahkan kepada regulasi yang di Imigrasi.
Ketika disinggung apakah ini artinya ketidakberhasilan satgas pariwisata menangani WNA nakal? Cok Pemayun dengan tegas menyatakan bukan.
“Bukan, satgas ini adalah tetap untuk pertama menginformasikan do and dont sudah, satgas ini kalau ada kejadian cepat, ini kan terus kita lakukan komunikasi, bahkan lebih bagus sekarang ini dengan satgas ini bakal lebih cepat penanganannya. Langsung bergerak,” bebernya.
Baca juga: Sebanyak 274 Karangan Bunga Ucapan Terima Kasih Untuk Gubernur Dan Wagub Terpajang
Menurutnya selama ini pihaknya selalu preventif, dan dalam hal menyampaikan informasi do and don’ts nya akan lebih dipertegas lagi.
Pihaknya juga telah mengirimkan do and don’ts ini ke KBRI dan sudah mengingatkan kembali lagi kepada konsul/konsul yang ada di Bali agar meningkatkan warganya untuk diinformasikan bahwa jangan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan di Bali secara khusus dsn secara umum di Indonesia.
“Tidak sih, tidak ada mengkaji (do and don’ts). Kita hanya kedepan mempertegas kembali, mengingatkan kembali bahwa ini yang boleh/tidak boleh dilakukan,” tutupnya. (*)