Timnas Indonesia

Mentalitas Pemain Lokal yang Buruk Jadi Alasan Shin Tae-yong Borong Pemain Keturunan

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi Shin Tae-yong saat mendampingi Timnas Indonesia U23 dalam laga melawan Taiwan pada Kualifikasi Piala Asia U23 2024 di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (9/9/2023) malam WIB. Timnas U23 Indonesia besutan Shin Tae-yong berhasil menang 9-0 atas Taiwan. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong beberkan alasan kenapa dirinya gencar menggaet para pemain keturunan untuk menjadi bagian skuad Garuda.

TRIBUN-BALI.COM – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong beberkan alasan kenapa dirinya gencar menggaet para pemain keturunan.

Seperti yang diketahui, pada era kepelatihan Shin Tae-yong, PSSI gencar melakukan naturalisasi terhadap pemain keturunan.

Bahkan, umur pemain keturunan yang dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) rata-rata tergolong muda.

Sebut saja mereka adalah Elkan Baggott, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Shayne Pattynama. Terbaru ada nama Justin Hubner, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On.

Jika dirata-ratakan, tujuh pemain keturunan tersebut memiliki umur dibawah 25 tahun.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan 3 Pemain Naturalisasi Ini Siap Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023

Baca juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia U17, Kapten Ekuador U17: Tak Bakal Jadi Pertandingan Mudah!

Selain menaturalisasikan pemain muda berbakat, PSSI juga mengincar pemain berpengalaman seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh.

Menaturalisasikan banyak pemain keturunan bukanlah tindakan tanpa alasan yang dilakukan oleh PSSI dan Shin Tae-yong.

Dilansir dari BolaSport.com yang mengutip dari laman Best Eleven, Shin Tae-yong mengungkapkan alasannya membidik pemain keturunan yang serat pengalaman di liga-liga Eropa.

Perlu diketahui, Shin Tae-yong sendiri baru pertama kali menukangi skuad Garuda pada tahun 2019 silam.

Pada awal kedatangannya di Indonesia, Timnas Indonesia sempat turun ke peringkat 175 dalam ranking FIFA.

Tentu, dia sendiri kaget dengan kondisi tersebut saat diwawancarai oleh media asal Korea Selatan tersebut.

"Pertama-tama, ketika saya pertama kali disini, sepak bola Indonesia kurang diperhitungkan," ujar Shin Tae-yong.

"Timnas Indonesia turun ke peringkat 175 dalam ranking FIFA," lanjutnya.

Saat datang pertama kali melatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong punya satu masalah yang sangat disoroti.

Baca juga: Jelang Laga Perdana Piala Dunia U17 2023, Pelatih Ekuador U17 Tak Pandang Remeh Timnas Indonesia U17

Shin Tae-yong mengaku pemain timnas Indonesia pada saat datang pertama kali memiliki mentalitas yang buruk.

Para pemain timnas Indonesia merasa kalah duluan sebelum bertanding.

Shin Tae-yong merasa skuad timnas Indonesia tak ada masalah terlalu besar dengan skill individu.

"Kekurangan dari pemain-pemain Indonesia yang ada adalah mereka agak tenggelam dalam rasa kekalahan dibandingkan masalah skill," ujar Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong pun menyadari masalah tersebut.

Karena itu, ia coba menempuh proses naturalisasi untuk skuad Timnas Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, Shin Tae-yong mendatangkan banyak pemain keturunan yang tampil di Liga Top Eropa.

Kehadiran mereka perlahan mampu membuat para pemain timnas Indonesia makin yakin bisa meraih kemenangan.

"Banyak pemain timnas naturalisasi yang menghapus kekurangan tersebut," ujar Shin Tae-yong.

"Jadi bisa dibilang Indonesia menjadi tim yang jauh lebih menakutkan dari sebelumnya,” ujarnya.

Baca juga: Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Lolos ke Babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perjuangan Shin Tae-yong akhirnya berbuah hasil.

Timnas Indonesia akhirnya berhasil naik 28 strip ke ranking ke-145.

Kenaikan tersebut didapatkan hanya dalam dua tahun.

"Baru-baru ini, saya naik ke peringkat 145 dalam peringkat FIFA," ujar Shin Tae-yong.

"Dan saya merasakan pencapaian."

"Kini saya punya kepercayaan diri untuk menjajal Olimpiade Paris 2024 dan Piala Dunia Amerika Utara dan Tengah 2026."

"Bagi saya, ini adalah endorfin dan penggerak yang menciptakan energi," ujarnya.

Media Irak Soroti Skuad Racikan Shin Tae-yong

Timnas Indonesia memiliki modal pertahanan yang rapat saat menghadapi Irak.

Kedua tim akan bertarung pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di Basra International Stadium, Kamis, 16 November 2023.

Laga ini dipastikan akan berjalan dengan ketat dari kedua tim.

Baca juga: Dipenuhi Pemain Naturalisasi, STY Sebut Timnas Indonesia Tim Mengerikan: Mungkin Jadi Kuda Hitam

Irak jadi salah tim unggulan di Grup F dan skuad Garuda berambisi tinggi untuk lolos ke putaran selanjutnya.

Media asal Irak, Winwin, menilai bahwa skuad Garuda akan memberikan kejutan di lapangan.

Apalagi, Shin Tae-yong jadi sosok yang kaya strategi dan bisa memaksimalkan pemain ada.

Menurut mereka, laga nanti Asnawi Mangkualam dkk akan bermain sedikit bertahan dan memanfaatkan keseimbangan tim.

Selain itu, peran pelatih asal Korea Selatan tersebut akan membuat Irak kewalahan dengan pengalaman sebelumnya.

"Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, cenderung memainkan formasi 4-3-3, dengan pertahanan yang lebih bertahan, dan terkadang menggunakan formasi 4-4-2 yang seimbang."

"Pelatih asal Korea Selatan ini sebelumnya pernah menjuarai Liga Champions AFC bersama Seongnam Korea Selatan pada musim 2009/2010."

"Dengan tim yang sama ia menjuarai Piala Korea Selatan pada musim 2010-11."

"Serta menjuarai Piala Asia Timur bersama Korea Selatan pada tahun 2017," tulis Winwin.

Baca juga: Sorotan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia dan Celoteh Soal Dirinya Mirip Mantan Pelatih Korsel Ini

Di balik taktik Shin Tae-yong, ada pemain-pemain yang berkualitas masuk dalam tim.

Winwin menilai bahwa pemain-pemain yang berkarir di luar negeri (abroad) akan jadi kekuatan utama skuad Garuda.

Hal ini harus jadi perhatian penuh bagi Irak karena lawan yang mereka hadapi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pada laga nanti ada delapan pemain pilihan Shin Tae-yong abroad yang dibawa.

Pemain tersebut adalah Sandy Walsh (Belgia), Jordi Amat (JDT), Shayne Pattynama (Viking FK), Saddil Ramdani (Sabah FC), Asnawi Mangkualam (Jeonnam Dragons), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Elkan Baggott (Ipswich Town), dan Rafael Struick (ADO Den Haag).

"Tim nasional Indonesia memiliki sembilan pemain profesional di beberapa liga di Eropa, Amerika Selatan dan Asia.

"Dengan kesembilan pemain profesional tersebut berkiprah di Belgia, Norwegia, Belanda, Jerman, Brasil, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia," lanjut Winwin.

Meski membawa bahaya, sejauh ini rekor pertemuan masih berada di sisi Irak.

Skuad Garuda pada pertemuan terakhir harus tumbang di Piala Asia 2013 lalu.

Baca juga: Media Vietnam Petakan Daftar Pemain Berbahaya Timnas Indonesia Andalan STY di Kualifikasi PD 2026

"Tim Irak dan Indonesia telah bertemu dalam 6 pertemuan, "Singa dari Mesopotamia" memenangkan 5 di antaranya, dan kedua tim bermain imbang di salah satu kualifikasi Piala Dunia pada 16 Maret 1973."

"Kemenangan terakhir Irak atas Indonesia terjadi pada Piala Asia AFC 2013, ketika mereka mengalahkan Indonesia 2-0 pada 19 November," tutup Winwin. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Shin Tae-yong Ceritakan Perjuangannya Hilangkan Mentalitas Buruk Para Pemain Timnas Indonesia.

Berita Terkini