TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengungkapan kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan, mahasiswa asal Medan yang meninggal dunia di Bali tampaknya menimbulkan berbagai opini dan versi.
Salah satunya yakni soal kejelasan CCTV di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setidaknya ada sejumlah versi yang turut menyinggung soal CCTV tersebut.
Versi pertama menyebut bahwa CCTV ada di seputar TKP, namun tak mengarah langsung ke rumah kos yang ditempati Aldi.
Baca juga: Rekan di Medan Pertanyakan Kekasih ASN yang Mengaku Hapus Percakapan di Ponsel
Versi kedua, adalah versi yang menyebut CCTV tengah rusak.
Menanggapi soal CCTV itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo menegaskan, tidak ada CCTV di rumah kos yang ditempati Aldi.
“Tidak ada. Di kosan memang tidak ada (CCTV),” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di Mapolresta Denpasar, Jumat 24 November 2023.
Baca juga: Kematian Mahasiswa Asal Medan di Bali Dinilai Janggal, Hotman Paris Siap Beri Bantuan Hukum
Diketahui, kasus kematian Aldi viral di media sosial. Hal itu diunggah oleh akun Instagram @monalisanababan_ pada Rabu 22 November 2023 siang.
Dalam unggahannya, Monalisa mengaku adik laki-lakinya itu meninggal dunia yang diduganya akibat pembunuhan.
Dia menyoroti kondisi sang adik yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Mulai dari alat kelamin pecah, sekujur tubuh lebam, hingga engsel siku tangan bergeser.
Baca juga: Komunikasi Terakhir Mahasiswa PTS Denpasar dengan Keluarga di Medan Sebelum Ditemukan Tewas di Kos
Sontak, unggahan itu kemudian mendapat ribuan komentar dari warganet.
Menanggapi hal itu, Kepolisian Resor Kota Denpasar (Polresta Denpasar) angkat bicara.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, korban yang berinisial ASN (23) itu ditemukan dalam kondisi terlilit tali tampar ikat.
Baca juga: Keluarga Mahasiswa PTS Denpasar asal Medan yang Tewas di Kamar Kos di Bali Cium Ada Kejanggalan
Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.
Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, serta kulit korban mengeluarkan cairan.
Lebih lanjut, penemuan jenazah pemuda asal Medan itu terjadi pada Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 08.30 Wita di rumah kosnya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Kunci, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Jenazah salah satu mahasiswa dari perguruan tinggi swasta itu, kata AKP I Ketut Sukadi, pertama kali ditemukan oleh pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43).
Pasalnya, Artana mulanya curiga dengan kondisi di sekitar kamar korban yang dipenuhi oleh lalat hijau.
Lantaran curiga, Artana kemudian mengetuk pintu kamar kos namun tak kunjung mendapat respons.
Selain itu, Artana disebut melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos. Hal tersebut yang membuatnya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kuta Selatan. (*)