Berita Jembrana

3 HPR Positif Rabies di Awal Tahun, Keswan-Kesmavet Jembrana Kirim 5 Sampel Selama Januari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rabies - 3 HPR Positif Rabies di Awal Tahun, Keswan-Kesmavet Jembrana Kirim 5 Sampel Selama Januari

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sebanyak tiga ekor hewan penular rabies (HPR) di Jembrana dinyatakan positif rabies berdasar hasil uji lab di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar selama bulan Januari 2024.

Jumlah tersebut dari lima sampel otak yang dikirim Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana selama ini.

Artinya, 60 persen dari jumlah sampel dinyatakan positif rabies.

Baca juga: 34 Desa Adat di Buleleng Belum Buat Perarem Rabies


Menurut data yang diperoleh, tiga ekor HPR yang positif rabies tersebut di antaranya dua ekor anjing dan satu ekor kucing.

Kasus terakhir terjadi di Banjar Sembung, Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo.

Anjing betina berusia 2 tahun tersebut sempat menyerang seorang warga setempat. 

Baca juga: Lima Kasus Gigitan Anjing, Tiga Positif Rabies Di Tabanan


"Hasil sampel terakhir sudah keluar. Satu HPR positif rabies," kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Kamis 25 Januari 2024.


Dia melanjutkan, dengan tambahan kasus tersebut, dalam kurun waktu 1-25 Januari ini sedikitnya sudah ada 3 ekor HPR positif rabies di Jembrana.

Baca juga: Satu Ekor Anjing Dinyatakan Positif Rabies, Jadi Kasus Rabies Pertama di Jembrana

Tentunya menjadi atensi untuk melakukan penanganan. Salah satunya dengan vaksinasi.


"Saat ini pelaksanaan vaksinasi trus kita gencarkan. Namun, tidak bisa melaksanakan secara massal, hanya bersifat emergency atau penyisiran di lokasi ditemukannya kasus positif," ungkapnya. 


Bagaimana dengan tim Siaga Rabies (Tisira) di masing-masing desa, Widarsa mengakui Tisira yang sudah dibentuk sejak tahun lalu tersebut sudah aktif membantu pihaknya dari kabupaten.

Baca juga: Awal Tahun Kasus Gigitan Rabies Terjadi di Pupuan Tabanan

Mulai dari penyisiran, penanganan serta pencegahan. 


"Yang terpenting melakukan edukasi dan penanganan. Karena tanggung jawab untuk penanganan rabies harus diemban bersama," katanya. (*)

Berita Terkini