TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pencarian terhadap korban tenggelam ABK Kapal Motor Riski Mubarok, Ali Syaifuoh terus dilakukan.
Pencarian yang sudah diperluas hingga Pantai Bonian, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Bahkan, pencarian hingga ke Jembrana belum membuahkan hasil di hari ke lima.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sugianyar Ardika mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pencarian dengan petugas tim sar gabungan.
Namun, belum membuahkan hasil.
Maka sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari.
“Ya sesuai sop akan kami lakukan tujuh hari,” ucapnya Minggu 11 Februari 2024.
Terpisah, Kasat Polairud polres Tabanan AKP I Nyoman Artadana menyatakan, bahwa pihaknga terus berupaya melakukan penyisiran baik di darat dan lautan, dalam pencarian korban diduga jatuh dari kapal dan tenggelam.
Kuat personel yang dilibatkan untuk pencarian korban terdiri Satpolairud Polres Tabanan lima orang, Basarnas Pos Jembrana enam orang, Polsek Selemadeg dua orang, staf kecamatan Selemadeg satu orang dan Buana Bali Rescue satu orang.
Baca juga: UPDATE Wanita Hamil Kecelakaan di Nusa Penida, Alami Pendarahan, Ibu dan bayi Berpulang
Dalam penyisiran di perairan atau di tengah laut dilaksanakan dengan menggunakan Rubber Boat/RIB 01 Gilimanuk (Basarnas) dengan route dari Pantai Pengambengan Negara Jembrana sampai dengan Pantai Soka Selemadeg Tabanan.
“Selain melaksanakan pencarian di tengah laut, kami juga mencsri dengan menggunakan Drone Thermal dan penyisiran dengan berjalan kaki,” ungkapnya.
Dijelaskannya, personel itu terbagu untuk pagi hari mulai pukul 08.00 sampai 12.00 wita, mencari dengan rute ke arah timur.
Yakni dari Pantai Soka menuju Pantai Klecung dan Pantai Abian Kapas Selemadeg Timur Tabanan. Yakni dengan jarak kurang lebih 12 kilometer.
Kemudian untuk siang hari mulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00 wita, dengan rute ke arah barat dari Pantai Soka menuju Pantai batu Lumbang, Pantai Bonian dan Pantau Suan Galuh Selemadeg Tabanan dengan jarak kurang lebih enam kilometer.
Pihaknya, sambungnya, dalam pencarian dan penyisiran jalan kaki, juga melaksanakan dialogis kepada para nelayan, pedagang dan warga masyarakat yang beraktivitas di pinggir pantai untuk membantu memberikan informasi apabila menemukan korban atau menemukan hal-hal yang mencurigakan.
“Sampai dengan pukul 16.30 wita, pencarian dan penyisiran korban dihentikan dengan hasil nihil ditemukan korban. Maka kami akan dilanjutkan pada Senin besok hari jam 8 pagi,” bebernya. (*).