Bocah Tenggelam di DAM

Lokasi Adi Bocah 13 Tahun yang Tenggelam di Tabanan Jarang Dipakai Warga Berenang Karena Arus Kuat

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Penyelam saat mengangkat jenazah Adi (13) korban tenggelam di Tukad Demung ke Daratan - Lokasi Adi Bocah 13 Tahun yang Tenggelam di Tabanan Jarang Dipakai Warga Berenang Karena Arus Kuat

TRIBUN-BALI.COM - Seorang anak berusia 13 tahun tenggelam di Tabanan pada 14 Februari 2024 pagi dan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di siang hari.

Korban tenggelam bernama Adi (13 tahun) warga Perumahan Griya Multi Jadi (GMJ) Blok VII nomor 12 B Banjar Jadi, Desa Banjar Anyar Kediri Tabanan, Bali.

Tangis pilu kedua orang tua Adi, Wahyudi dan Istrinya pun pecah di TKP.

Orangtua Adi bocah korban tenggelam itu tidak tertahankan saat berada di atas TKP atau DAM Puskopad II Tukad Demung, Sanggulan Banjar Anyar Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Pantauan Tribun Bali, tangis ibu Adi tak tertahankan ketika menginjak TKP.

Ibunya didampingi dua orang rekannya, yang mencoba menenangkannya.

Kemudian, bapak korban juga ditemani oleh temannya dituntun dan menenangkannya.

 

Namun, kesedihan tidak dapat dibendung oleh keduanya.

Ibu Adi ketika bertemu sang suami pun langsung menangis dan menanyakan kenapa bapak korban tidak menyuruh anaknya pulang.

“Kenapa gak disuruh pulang, pak. Kenapa Adi gak disuruh pulang,” sembari menangis, kemudian suami atau bapak Adi memeluk ibunya.

Baca juga: Tangis Pilu Ibu Adi Bocah yang Tenggelam di DAM Puskopad II Tabanan: Kenapa Adi Gak Disuruh Pulang!

Di bagian lain, dari informasi yang digali di lapangan, bahwa memang TKP tempat korban tenggelam sudah tidak pernah dipakai renang oleh warga sekitar.

Salah seorang warga, Matius mengatakan, bahwa yang dominan atau banyak ke DAM Psukopad II Tukad Demung, Perumahan Sanggulan Banjar Anyar itu adalah pemancing. 

Cukup jarang digunakan bagi orang yang berenang.

Lain halnya, ketika lima tahunan lalu yang mana lokasi tersebut masih bisa digunakan oleh warga untuk berenang.

“Kalau sekarang gak ada si Bli (kakak dalam bahasa Bali). Renang dulu lima tahunan lalu kalau sekarang banyaknya orang mancing,” aku Matius.

Matius menjelaskan, bahwa ketika dahulu, arus tidak sebesar saat ini dan luasan sungai tidak sebesar sekarang.

Sehingga, masyarakat tidak lagi menggunakan Tukad Demung untuk renang.

Apalagi, tidak lama, sepengetahuan dia, bahwa memang ada kejadian orang mancing juga tenggelam.

“Ada dengar-dengar orang motas juga katanya tenggelam. Dulu bisa renang karena dulu tidak selebar ini sungainya. Sekarang lebih besar arus pun kuat,” bebernya. 

Adi akhirnya ditemukan setelah sempat dilaporkan hilang sejak pagi hari.

Pencarian korban dilakukan sejak pukul 10.00 WITA.

Tim pencari pun akhirnya selesai melakukan pencarian pada pukul 14.00 WITA setelah menemukan Adi.

Nahas, bocah yang masih duduk di bangku SMP tepatnya di SMP Al Amin itu ditemukan meninggal dunia. 

Korban ditemukan sesaat sebelum hujan deras mengguyur kabupaten Tabanan, Bali pada 14 Februari 2024.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, korban ditemukan di areal DAM Puskopad II, Tukad Demung, Perumahan Sanggulan, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Korban ditemukan setelah pencarian selama total empat jam.

Informasi di TKP, korban diangkat oleh tiga orang penyelam.

Korban dibopong oleh tiga orang penyelam yang menyisir bagian-bagian dari lokasi DAM.

Usai diangkat ke daratan, korban langsung ditempatkan di kantong jenazah dan langsung dibawa menggunakan ambulans.

Pantauan di lokasi, setelah dibopong dengan jalan menanjak, dan sedikit menurun di areal DAM Puskopad II.

Kemudian, sudah menunggu ambulans di perumahan Puskopad II.

Jenazah Adi selanjutnya dibawa menggunakan ambulans.

Kemudian langsung dibawa ke Masjid Al Muhajirin, di Banjar Sanggulan yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Korban akan dimandikan dan disholatkan, sesuai dengan keyakinannya.

Kapolsek Tabanan Kompol I Nyoman Sumantara yang sejak awal berada di lokasi ketika dikonfirmasi membenarkan penemuan korban.

Korban ditemukan oleh tiga orang penyelam yang menyisir, TKP.

Regu penyelam ini sendiri, adalah tim dari Basarnas Provinsi Bali.

“Tim penyelam tiga dan korban sudah ditemukan,” ucapnya Rabu 14 Februari 2024.

Sumantara menjelaskan, untuk personel yang ikut dalam pencarian sebanyak emapt personel dari Polsek Tabanan, lima orang Samapta, empat Polairud Tabanan, satu personel Polsek Kediri, dua TNI dan 10 orang Basarnas Bali dan BPBD Tabanan.

“Korban dibawa ke Masjid Al Muhajirin,” bebernya. 

(*)

Berita Terkini