Berita Tabanan

Inflasi Ferbuari Capai 0,68 Persen di Tabanan, TPID Koordinasi Pengamanan Pasokan Jelang Idul Fitri

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapet koordinasi TPID Tabanan menyikapi inflasi jelang puasa dan Idul Fitri - Inflasi Ferbuari Capai 0,68 Persen di Tabanan, TPID Koordinasi Pengamanan Pasokan Jelang Idul Fitri

Ditambah lagi, belum adanya pasokan karena belum adanya panen.

Panen diperkirakan baru akan mulai Maret hingga April nanti.

“Saat ini, permintaan cenderung meningkat dengan adanya hari raya. Berturut-turut. Mulai dari Imlek, Galungan, dan Kuningan, Nyepi dan sebentar lagi puasa dan Lebaran,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Tabanan, drh. I Made Arya Putra mengurai data produksi beras di Kabupaten Tabanan.

Di tahun 2023 lalu produksi beras sebesar 99.780 ton. Total kebutuhan efektif sebesar 43.680 ton.

Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Tabanan telah tercukupi.

Akan tetapi Kabupaten Tabanan juga memasok beras untuk daerah lain.

Permintaan meningkat, dan bersamaan pula membuat terjadinya inflasi.

“Perlu diingat juga, Tabanan masih didominasi oleh pertanian. Di mana konsumsinya masih didominasi kebutuhan pokok seperti makanan, minuman. Sehingga dampak inflasinya akan lebih besar karena bobot komoditas makanan seperti beras lebih tinggi dibanding di Denpasar dan Badung,” kata Arya Putra.

Arya Putra mengakui, kenaikan harga beras ini di sisi lain membawa angin segar bagi petani.

Petani saat ini menikmati naiknya harga gabah.

Mencapai harga Rp 8.000 per kilogram GKP (Gabah Kering Panen).

Pergerakan harga beras berdampak besar pada tingkat inflasi yang ada.

Namun pengendalian harga beras kiranya perlu dilakukan secara bijak, mengingat Tabanan sebagai lumbung atau produsen beras di Bali.

“Kenaikan harga beras di satu sisi akan meningkatkan pendapatan bagi petani, di sisi lain akan menambah beban pengeluaran bagi konsumen,” ungkapnya.

Halaman
123

Berita Terkini