TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Warga di Banjar Dinas Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem mendengar suara teriakan histeris mimta tolong dari arah hutan lereng Gunung Agung, Kamis (4/7/2024) sore.
Sontak teriakan histeris dari arah Gunung Agung tersebut membuat warga Bebandem kaget.
Diperkirakan suara tersebut berasal dari pendaki yang tersesat di hutan Gunung Agung, karena mendaki tidak didampingi oleh pemandu.
Baca juga: Jelang Pilkada Gianyar, Agus Mahayastra Beri Pernyataan Tegas: Paket Tak Bisa Diubah Lagi!
"Ada warga yang sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari arah hutan lereng Gunung Agung, sehingga kemungkinan ada yang mendaki dan tersesat," kata Kepala Wilayah Banjar Dinas Yeh Kori, I Komang Sudirman, Kamis (4/7/2024).
Dugaan tersebut, diperkuat dengan keberadaan sepeda motor yang terparkir di dekat Pura Pasar Agung Sibetan sejak Rabu pagi (3/7/2024).
Baca juga: Jangan Berharap Lebih, De Gadjah Sebut Pertemuan dengan Koster Hanya Silahturahmi
"Warga mendapati dua sepeda motor ini terparkir di dekat Pura sejak kemarin pagi," ungkapnya.
Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana telah menerima laporan dugaan pendaki yang tersesat melalui Pura Pasar Agung Sibetan.
Pihaknya menduga jumlah pendaki yang tersesat lebih dari 1 orang, karena ada dua sepeda motor yang terparkir di dekat Pura Pasar Agung Sibetan.
"Tim kami sudah turun ke lokasi , " ungkap Wiadnyana.
Berhasil Ditemukan
Suara teriakan histeris itu ternyata dari dua orang wisatawan negara asing (WNA) asal Inggris yang belum kembali dari pendakian di Gunung Agung.
Kecurigaan awal muncul karena rekan korban yang sempat berkomunikasi lewat telepon genggam, tidak bisa lagi menghubungi keduanya.
Di sekitar lokasi juga ditemukan dua unit sepeda motor, akan tetapi terparkir di dekat jalur pendakian yang tidak umum.
Dimana laporan pertama kali diterima dari Konsulat Inggris sore ini.
“Kami terima laporannya hari ini, tidak ada kepastian dari mana keduanya memulai pendakian, hanya ditemukan motor terparkir," ujar Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, Kamis 4 Juli 2024.
Inisial identitas kedua WNA tersebut yakni MF dan MS dan menginap di daerah Ubud, Gianyar.
Tim rescue dari Pos SAR Karangasem berjumlah 6 personel segera bergerak ke lokasi sekitar pukul 16.20 WITA.
Setibanya di posko, mereka berkoordinasi dengan unsur SAR terkait, diantaranya Polsek Bebandem, Perangkat Kecematan Bebandem, Perangkat Desa Jungutan, Babinsa Desa Jungutan, Bhabinkamtibmas Jungutan, pemandu lokal dan masyarakat setempat.
“Setelah pencarian mereka berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di ketinggian 1700 Mdpl, kami terus memantau pergerakannya turun," imbuh Sidakarya.
Menurutnya pencarian malam biasanya terkendala dengan jarak pandang yang terbatas karena turun kabut dan minim cahaya.
Namun ia menegaskan semua tim SAR gabungan menjalankan operasi SAR sesuai prosedur dan tetap mengupayakan semaksimal mungkin, beruntung keduanya ditemukan selamat. (*)