PKB 2024

Parade Gong Kebyar Legendaris Diawali Sekaa Gong Eka Dharma Duta dan Paguyuban Istakari Kokar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dua gong kebyar legendaris tampil pada utsawa (parade) Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Minggu 7 Juli 2024 - Parade Gong Kebyar Legendaris Diawali Sekaa Gong Eka Dharma Duta dan Paguyuban Istakari Kokar

Lalu, dilanjutkan dengan Tari Pengaksama yang diciptakan Ngurah Oka Supartha dan I Wayan beratha sebagai penggarap Tabuh.

Lalu tabuh “Kokar Jaya” dan diakhiri dengan penampilan Tari Kidang Kencana, pesona satwa kijang merupakan ciptaan I Gusti Agung Ngurah Supartha yang dipermanis dengan iringan gamelan gong kebyar yang ditata artistik oleh I Wayan Beratha dan sentuhan gegerongan oleh IGB Arsaja.

Pimpinan Gong Kebyar Legendaris Paguyuban Istakari, I Ketut Suanda atau yang akrab disapa Cedil itu mengatakan, Kokar ibarat sukuntum sekar yang pernah mekar di tengah masyarakat Bali.

Semilir semerbak wanginya, hingga kini masih melekat kuat di kalangan pecinta seni.

Persembahan seni tari dan seni tabuh khususnya, yang ditorehkan lembaga formal pendidikan seni tingkat menengah atas ini, meninggalkan jejak pesona.

Kiprah alumni Konservatori Karawitan (Kokar) Indonesia yang menguak pada tahun 1960 tersebut, telah bersumbangsih penting pada jagat seni pertunjukan, tidak hanya di penjuru Pulau Dewata, namun juga menjamah tataran Nusantara, bahkan menyembul dan mengerek nama Indonesia di mancanegara.

Kendati pun kini berubah menjadi SMK Negeri 3 Sukawati, kebanggaan lulusannya tak kehilangan buncah.

Digedor rasa rindu yang tak terbendung, mereka berikhtiar merajut kebersamaan, mengibarkan Paguyuban Istakari (Ikatan Siswa Tamatan Kokar Bali).

Mata acara Gong Kebyar Legendaris PKB 2024, dijadikan tonggak untuk mengingatkan kelegendaan yang telah terengkuh itu.

Kali ini, greget berkesenian dari alumni angkatan 1982-1985, dengan tulus rendah hati berkehendak bernostalgia bersama penonton, semoga berkenan di hati.

Sumeringah api seni itu, di antaranya, akan dikenang dan dilecut dengan tabuh “Kokar Jaya” karya guru Kokar, I Wayan Beratha.

Tabuh itu disajikan setelah persembahan Tabuh Gari dan Tari Pengaksama.

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini