Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 Halaman 2 3 4 5 6 7 Topik A: Cahaya dan Sifatnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 Halaman 2 3 4 5 6 7 Topik A: Cahaya dan Sifatnya

TRIBUN-BALI.COM – Simak kunci jawaban IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) kelas 5 Kurikulum Merdeka halaman 2 3 4 5 6 7 Topik A: Cahaya dan Sifatnya.

Pada artikel ini membahas kunci jawaban untuk buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial kelas 5 Kurikulum Merdeka.

Membahas: Cahaya dan Sifatnya

Kunci jawaban halaman 2.

Soal dan jawaban halaman 3.

pembahasan soal-soal halaman 4.

Jawaban halaman 5.

Menjawab soal halaman 6.

Terakhir kunci jawaban halaman 7.

Disclaimer:

Kunci jawaban ini bersifat alternatif/refrensi, artinya tiap murid bebas memiliki jawaban lain sesuai pemahaman masing-masing

Kunci jawaban ini diperuntukan untuk orangtua sebagai pencocok jawaban untuk si murid.

Semoga kunci jawaban ini dapat mempermudah proses belajar mengajar para murid.

Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 Halaman 2 3 4 5 6 7 Topik A: Cahaya dan Sifatnya (PDF Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka)

Pertanyaan Esensial

Kunci jawaban halaman 2

1. Bagaimana cahaya merambat?

Jawaban:

Cahaya merambat dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Cahaya bergerak lurus ketika melalui media yang homogen (media dengan sifat yang seragam). Kecepatan rambat cahaya adalah sekitar 299.792 kilometer per detik (km/s) di ruang hampa. Ketika cahaya melewati media seperti udara, air, atau kaca, kecepatannya bisa berkurang dan dapat mengalami pembiasan (perubahan arah).

2. Mengapa ada bayangan? Apa yang memengaruhi bentuk bayangan?

Jawaban:

Bayangan terbentuk ketika cahaya terhalang oleh suatu benda sehingga area di belakang benda tersebut tidak terkena cahaya langsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bayangan meliputi:

• Sumber Cahaya: Posisi dan ukuran sumber cahaya dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk bayangan.

• Posisi Benda: Posisi dan orientasi benda terhadap sumber cahaya juga mempengaruhi bayangan yang terbentuk.

• Jarak: Jarak antara benda dan permukaan tempat bayangan jatuh (misalnya, lantai atau dinding) juga berpengaruh.

3. Mengapa kita bisa melihat bayangan kita di cermin?

Jawaban:

Kita bisa melihat bayangan kita di cermin karena sifat cermin yang memantulkan cahaya secara teratur. Ketika cahaya mengenai permukaan cermin, cahaya dipantulkan kembali dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datang. Cermin datar memantulkan cahaya sehingga membentuk bayangan yang tegak dan sama besar dengan objek aslinya.

4. Bagaimana pelangi terbentuk?

Jawaban:

Pelangi terbentuk melalui proses pembiasan, pemantulan, dan penyebaran cahaya matahari oleh tetesan air di atmosfer. Berikut adalah langkah-langkah proses terbentuknya pelangi:

1. Pembiasan: Cahaya matahari memasuki tetesan air dan mengalami pembiasan. Setiap warna cahaya mengalami pembiasan dengan sudut yang berbeda karena panjang gelombang yang berbeda.

2. Pemantulan Internal: Cahaya yang telah dibelokkan kemudian dipantulkan kembali di dalam tetesan air.

3. Pembiasan Kedua: Cahaya dipantulkan kembali keluar dari tetesan air dan mengalami pembiasan lagi.

4. Penyebaran Cahaya: Cahaya tersebar ke berbagai arah, menghasilkan spektrum warna yang terlihat sebagai pelangi.

Pembiasan Cahaya

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 57 58 59 60 61 Subtema 1, Tumbuhan Bergizi

Mari Mencoba

Kunci jawaban halaman 3

Mencoba menjadi Ilmuwan dengan Melakukan Percobaan tentang Sifat-sifat Cahaya

Jawaban:

Contoh Desain Percobaan

Judul: Menyelidiki Sifat Pemantulan Cahaya

Alat dan Bahan:

1. Senter

2. Cermin

3. Kertas putih

4. Pensil

5. Penggaris

6. Karton hitam

7. Pita perekat

Langkah Percobaan:

1. Tempelkan karton hitam di dinding menggunakan pita perekat.

2. Letakkan kertas putih di atas meja di depan karton hitam.

3. Nyalakan senter dan arahkan cahaya senter ke cermin yang ditempatkan di atas kertas putih dengan sudut tertentu.

4. Amati dan catat bagaimana cahaya dipantulkan oleh cermin dan membentuk sudut pantul yang sama dengan sudut datang.

5. Ukur sudut datang dan sudut pantul menggunakan penggaris dan pensil, dan catat hasilnya.

Hasil yang Diharapkan:

• Cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datang, menunjukkan sifat cahaya yang dapat dipantulkan.

Kesimpulan:

• Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan, dan sudut datang sama dengan sudut pantul.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Halaman 51 52 53 Subtema 1, Bawang merah dan Jahe

Sifat-sifat Cahaya

Kunci jawaban halaman 4 5 6 7

Sifat Cahaya

1. Di ruangan yang tertutup dinding, cahaya hanya bisa masuk melalui celah yang ada. Bisakah kalian melihat rambatan cahaya yang lurus?

Jawaban:

Ya, kalian bisa melihat rambatan cahaya yang lurus. Ketika cahaya masuk melalui celah sempit di dinding ruangan yang tertutup, cahaya akan merambat dalam garis lurus dan membentuk pola cahaya yang jelas. Fenomena ini sering terlihat sebagai berkas cahaya yang lurus dari celah atau lubang menuju lantai atau permukaan lainnya di dalam ruangan.

2. Kita bisa melihat jelas melalui kaca jendela. Namun, kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik tembok. Mengapa demikian?

Jawaban:

Kita bisa melihat jelas melalui kaca jendela karena kaca transparan dan memungkinkan cahaya untuk melewatinya dengan sedikit hambatan. Tembok, di sisi lain, bersifat opak (tidak tembus cahaya) dan menyerap atau memantulkan hampir semua cahaya yang mengenainya. Oleh karena itu, cahaya tidak bisa melewati tembok, sehingga kita tidak bisa melihat apa yang ada di baliknya.

3. Tahukah kalian bahwa cahaya putih merupakan gabungan dari berbagai macam warna?

Jawaban:

Ya, cahaya putih sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai macam warna. Cahaya putih terdiri dari spektrum warna yang berbeda-beda, yang dapat dilihat saat cahaya putih diuraikan melalui prisma atau tetesan air. Warna-warna tersebut mencakup merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ketika semua warna ini digabungkan kembali, mereka membentuk cahaya putih.

4. Pernahkah kalian melihat pelangi? Kapan pelangi terbentuk di langit?

Jawaban:

Ya, banyak orang pernah melihat pelangi. Pelangi biasanya terbentuk di langit setelah hujan ketika sinar matahari masih bersinar. Kondisi yang ideal untuk terbentuknya pelangi adalah ketika matahari bersinar dari belakang pengamat dan terdapat tetesan air di atmosfer di depan pengamat. Sinar matahari yang melewati tetesan air ini akan mengalami pembiasan, pemantulan internal, dan pembiasan kedua, menghasilkan spektrum warna yang terlihat sebagai pelangi.

(*)

Berita Terkini