TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usai video syur yang diduga diperankan oleh pelajar dari salah satu sekolah di Kabupaten Buleleng viral.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, memberikan tanggapannya.
Diketahui video syur tersebut memiliki durasi 22 detik dan viral di media sosial serta tersebar luas melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Surat Sakti PDIP ke Giri Prasta di Pilgub Bali? Bintang Puspayoga Dikabarkan Jadi Pendamping
Meski wajah tidak terlihat, namun pemeran perempuan dalam video syur tersebut mengenakan seragam salah satu SMK di Buleleng.
“Oiya, saya begitu baca langsung telpon Kepala Dinas Pendidikan dan meminta untuk segera mengecek. Saya sudah menghubungi kepala sekolahnya, kemudian Polres Buleleng juga sudah turun, tetapi belum menemukan siapa pelakunya.
Memang terlihat menggunakan baju SMK tertentu, tapi dicari belum ketemu, kan bisa saja orang lain yang menggunakan," ungkap, Dewa Indra pada, Rabu 31 Juli 2024.
Baca juga: Selamat Jalan Deni Bayu! Terpental dari Kawasaki Ninja, Kecelakaan Adu Jangkrik
Ia menambahkan bahwa Polres Buleleng sudah menangani kasus ini, namun ia menegaskan pentingnya pembinaan di semua sekolah, baik negeri maupun swasta.
"Yang jelas, sudah ditangani polisi. Kita berharap bagaimana caranya ini tidak boleh terjadi lagi di semua sekolah, baik negeri maupun swasta. Ini kurang apa pembinaan kita, polisi juga sudah menindak terus, kok masih saja ada," imbuhnya.
Dewa Made Indra juga mengajak media untuk membantu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pelajar, agar fokus pada pendidikan mereka.
“Ya, bantu lah media juga bantu, fokus aja sekolah untuk masa depan," tutupnya.
Sebelumnya, masyarakat di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan beredarnya video viral tak senonoh.
Diduga pemeran video viral tersebut pelajar salah satu SMK di Singaraja.
Durasi video viral siswi SMK itu kurang lebih 22 detik.
Pada video viral itu tidak nampak wajah pemerannya.
Namun salah satu pemeran video viral itu mengenakan seragam olahraga bertuliskan nama salah satu SMK di Singaraja.