Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – UMKM Wr Byang De Abi merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang makanan ringan, khususnya berbagai olahan daging babi.
Salah satu produk yang paling terkenal adalah kerupuk babi yang gurih dan lezat.
Usaha ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 115, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali, dan telah sukses menjadi salah satu camilan favorit yang banyak digemari di seluruh Indonesia.
Terinspirasi dari beberapa bisnis lokal di tempat tinggal sebelumnya di Darmasaba, Komang Kiki Eldayanti (25 tahun) memulai usaha kerupuk babinya pada tahun 2022, usai masa pandemi Covid-19.
Baca juga: UMKM Ata Aksana Raya: Kerajinan Tangan Berkualitas dari Karangasem Bali
Pada saat itu, perekonomian sedang dalam tahap pemulihan, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat Komang Kiki untuk memulai UMKM Wr Byang De Abi.
Dengan tekad dan keberanian, ia melangkah maju untuk mewujudkan usahanya.
Pada awal perjalanan usahanya, Komang Kiki hanya berani menjual produknya di sekitaran rumah.
Namun, dengan keinginan untuk berkembang, ia mulai mendaftarkan produknya di berbagai platform marketplace.
Tentu saja, perjalanan tersebut tidak selalu mulus.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kesulitan mendapatkan bahan baku, ditambah dengan adanya stereotip terkait penyakit babi yang membuat beberapa orang ragu untuk membeli produk olahannya.
Belum lagi komplain keterlambatan atau kerusakan pesanan di online shop.
Meski begitu, Komang Kiki tetap berani mengambil langkah untuk memberikan garansi kerusakan dan menjelaskan bahwa produk olahan babinya aman dan terjaga kebersihannya.
“Di awal itu memang susah untuk menjualkan produk kita, apalagi selesai Covid waktu itu, orang-orang masih takut keluar, tapi syukurnya berkat sosial media kita bisa jualan melalui online, seperti Shopee, TikTok, IG gitu sih awalnya,” ungkap Komang Kiki.
Dengan ketekunan dan pemanfaatan teknologi, UMKM Wr Byang De Abi mulai kebanjiran pesanan online.
Pesanan datang tidak hanya dari Bali, tetapi juga dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, bahkan baru-baru ini mereka berhasil mengirimkan kerupuk babi hingga ke Papua.
Komang Kiki menjelaskan proses pembuatan kerupuk babinya, “Kita mulai proses mengolah kulit babi itu dari jam 6 pagi, motong, nyuci, ngeringin, sampai menggoreng. Sekitar jam 9 kita sudah mulai packaging untuk pesanan, sisanya kita display di toko.”
Produksi harian Wr Byang De Abi sendiri biasanya mencapai 20 kg kerupuk babi.
Namun, ketika ada perayaan hari besar seperti Galungan, Tahun Baru, atau Imlek, produksi bisa meningkat hingga 50 kg per hari.
Toko Wr Byang De Abi buka dari pukul 9 pagi hingga 7 malam, dengan harga produk yang bervariasi mulai dari Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung pesanan dan kebutuhan pelanggan.
Untuk mempermudah pelanggan dalam berbelanja, UMKM Wr Byang De Abi juga aktif di media sosial.
Anda bisa mengikuti mereka di Instagram dengan akun @krupukbabi_byangdeabi98 atau berbelanja melalui Shopee di “Toko biyang de abi” atau langsung melalui Wa 081237112238.
Menariknya, mereka menawarkan garansi uang kembali 100 persen atau penggantian dengan kerupuk baru jika produk yang diterima mengalami kerusakan.
Di usianya yang masih muda, Komang Kiki telah membuktikan bahwa memulai usaha tidak harus dimulai dari sesuatu yang besar.
Dengan niat, ketekunan, konsistensi, dan pemanfaatan teknologi, siapa pun bisa meraih kesuksesan.
Komang Kiki adalah contoh nyata bahwa peluang bisa datang dari mana saja, selama kita berani mengambil langkah pertama dan terus berusaha mengembangkan diri serta usaha yang kita rintis.
UMKM Wr Byang De Abi kini menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan kerja keras akan membuahkan hasil yang memuaskan.(*)
Kumpulan Artikel UMKM