TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Annapurna adalah sebuah usaha UMKM yang bergerak di bidang makanan ringan/snack dan memiliki peran penting sebagai lembaga yang menjembatani usaha-usaha kecil lainnya untuk berkembang.
Mulai dari pelatihan, produksi, pengemasan, hingga promosi.
Annapurna hadir untuk membantu pelaku usaha kecil agar bisa menembus pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional.
UMKM ini didirikan pada tahun 2022 dan berlokasi di Perumahan Kelapa Gading, Blega, Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Baca juga: UMKM Pie Susu Putri: Dari Usaha Rumahan Hingga Jadi Produk Terkenal di Gianyar Bali
Didirikan oleh Putu Oka Restu Megasari, Annapurna terinspirasi oleh tantangan yang muncul selama pandemi Covid-19.
Saat itu, sektor pariwisata Bali mengalami dampak yang sangat besar, memaksa banyak pekerja pariwisata untuk mencari alternatif mata pencaharian, termasuk memulai usaha kecil-kecilan seperti produksi snack, kerupuk, dan keripik.
Melihat banyaknya usaha rumahan yang mengalami kesulitan, terutama dalam hal permodalan, Putu Oka Restu Megasari merasa terdorong untuk membantu.
“Inspirasi awal berdirinya Annapurna adalah akibat Pandemi Covid-19, di mana banyak pelaku pariwisata yang dirumahkan dan mencoba untuk bikin usaha kecil-kecilan, terutama di bidang snack ringan. Di sinilah kami berpikir, apakah ada cara di mana kami bisa bantu usaha ini dan saling menguntungkan satu sama lain. Nah, dari situlah UMKM Annapurna berdiri,” ujar Putu Oka Restu Megasari.
Dalam perjalanan membantu UMKM, Annapurna memberikan berbagai bentuk bantuan yang sangat berarti.
Salah satunya adalah repackaging dan tes laboratorium untuk kandungan gizi nutrisi, yang bertujuan untuk meningkatkan peluang pasar dan nilai jual dari produk-produk usaha kecil yang mereka bina.
Sebagai contoh, kripik-kripik yang sebelumnya hanya dihargai Rp 1.000 per bungkus, kini dengan sentuhan kemasan yang lebih menarik dan legalitas yang terjamin, bisa dijual hingga belasan ribu rupiah per bungkus.
Salah satu pencapaian signifikan Annapurna adalah keberhasilan mereka dalam menembus pasar internasional.
Produk-produk Annapurna kini sudah diekspor ke Afrika Selatan dan Malaysia, dengan bantuan KBRI Pretoria Afrika Selatan melewati bapak Michael Pasaribu selaku staff fungsi Ekonomi KBRI Pretoria Afrika Selatan yang menjadi penghubung antara produk-produk Annapurna dan pasar di Afrika Selatan.
Pada salah satu expo di Afrika Selatan tahun 2023 lalu, terlihat beberapa pengunjung yang mencoba langsung teaster dari cemilan mereka dan mengatakan “the taste is crunchy and it is very rich" rasanya renyah dan sangat gurih.
“Untuk tembus ke market luar, kita perlu fokus pada yang namanya ‘development of quality control,’ di mana kita berjuang membuat hasil olahan tiap usaha yang kita ampu supaya hasilnya lebih sehat, seperti penggunaan minyak yang berkualitas satu kali pakai, kemudian menambahkan seleksi pengolahan yang ketat, memastikan agar produk yang kita buat itu benar-benar sehat,” jelas Putu Oka Restu Megasari.