TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tim Basarnas menggunakan drone thermal untuk melacak posisi Desak Made Putri, pendaki yang hilang di Gunung Abang, Bali.
Pendaki asal Tabanan ini dilaporkan hilang setelah terjatuh ke jurang sedalam 250 meter.
Teknologi drone thermal memungkinkan tim pencari mendeteksi panas tubuh di medan sulit, sehingga mempermudah pencarian korban di daerah yang curam dan terjal.
Setelah lokasi korban teridentifikasi, tim SAR gabungan segera melakukan evakuasi dengan menurunkan penyelamat menggunakan teknik lowering.
Upaya ini berhasil menemukan Desak Made Putri, meski sayangnya ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Korban Desak Made Putri Suasti Astiti (28) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di bawah jurang kedalaman kurang lebih 250 meter.
"Sampai di atas kami menggunakan drone thermal untuk memastikan posisi target," kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Sabtu 14 September 2024.
Baca juga: VIDEO Proses Evakuasi Desak Made Putri, Korban Jatuh ke Dasar Jurang di Gunung Abang Bali
Ngurah Eka menambahkan posisi korban berhasil terlihat di bawah jurang, kemudian tim SAR gabungan melaksanakan evakuasi menggunakan teknik lowering dengan menurunkan satu orang rescuer.
“Rescuer pertama kita turunkan sudah sampai ketemu target, kemudian kami turunkan lagi satu rescuer lainnya untuk membantu packing ke tandu," imbuhnya.
Penarikan korban sampai ke atas selesai dilakukan pada pukul 19.05 Wita, selanjutnya dibawa turun dibantu unsur SAR yang berada di lokasi.
Perjalanan turun memerlukan waktu berkisar dua jam lamanya.
Setibanya dibawah, yakni Pos Pemandu Banjar Madya, Desa Trunyan selanjutnya jenazah Desak Made Putri Suasti Astiti dibawa dengan ambulance Bhuana Bali Rescue menuju Rumah Sakit Bangli.
Unsur SAR yang terlibat pencarian hingga proses evakuasi diantaranya dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Polres Bangli, Polsek Kintamani, BPBD Bangli, Polhut UPTD KPH Bali Timur, Babinsa Desa Abang, Kelompok Sadar Wisata, pemandu lokal dan masyarakat setempat serta keluarga korban.
Diberitakan sebelumnya dua orang melakukan pendakian pada hari Jumat 13 September 2024.
Ketika mereka berada di ketinggian 1772 Mdpl, naas satu orang terperosok jatuh ke jurang.
Hari itu Tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian, hingga bermalam di bukit Trunyan.
(*)