Berita Bali

ANGIN Puting Beliung Hingga Petir, Sebabkan Palinggih dan Tiang Listrik pun Tumbang di Wilayah Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PUTING BELIUNG - Meru Tumpang Tiga di Pura Dalem Desa Timuhun roboh setelah diterjang angin puting beliung, Sabtu (16/11).

TRIBUN-BALI.COM - Angin puting beliung menerjang Desa Timuhun, Klungkung. Terjangan angin membuat  palinggih meru tumpang tiga Pura Dalem Desa Timuhun roboh. Tak hanya itu, tiang listrik pun tumbang.

Pantauan Tribun Bali, meru dengan atap ijuk tersebut masih dalam keadaan roboh, Minggu (17/11). Kemarin, warga pengempon pura belum melakukan pembersihan material yang berserakan.

"Rencananya kami akan melakukan paruman dengan warga pengempon malam ini. Untuk tindak lanjut dari musibah ini," ujar Kelian Dinas Banjar Tengah Desa Timuhun, Nyoman Suyasa.

Baca juga: Krama Desa Sambangan: Di Hati Kami Hanya Ada Paslon Nomor 2 Koster-Giri

Baca juga: KPU Buleleng Lakukan Empat Kali Pengecekan Surat Suara Tiap Kecamatan

Ia menjelaskan, bangunan meru tumpang tiga itu diperkirakan roboh, Sabtu sore 17 November 2024 sekitar pukul 14.30 Wita. Langit mendung dan tiba-tiba datang angin kencang yang bergerak ke arah timur disusul hujan deras.

Terjangan angin puting beliung membuat banyak pohon bertumbangan. "Setelah ada angin kencang itu, ada pohon tumbang di lima lokasi di Desa Timuhun. Tepatnya di jalan menuju Pura Jati," demikian ungkap dia.

Selain itu dari laporan warga, ada tiang listrik yang juga tumbang.  Sementara untuk bangunan meru tumpang tiga yang roboh di Pura Dalem Timuhun, baru diketahui warga pada malam harinya.

"Saat malam hari baru diketahui roboh. Saat itu ada warga yang sembahyang, melihat bangunan meru sudah roboh," ujar Suyasa.

Terkait musibah itu, pengempon pura sudah berkoordinasi dengan aparat dan anggota DPRD Klungkung asal Desa Timuhun, I Wayan Buda Parwata. "Nanti bangunan pelinggih yang roboh akan langsung kami pralina. Kalau dari kerusakan, kerugian materiilnya kami perkirakan lebih dari Rp 50 juta," ungkapnya.

Pura Dalem di Desa Timuhun diempon oleh sekitar 289 kepala keluarga. Warga berharap kerusakan bangunan Meru Tumpang Tiga itu dapat segera diperbaiki karena piodalan di Pura Dalem Timuhun akan digelar bulan Desember mendatang.

"Piodalannya Buda Wage Menail, sekitar bulan Desember ini. Semoga saja bangunan ini bisa segera mendapatkan penanganan," demikian harap Nyoman Suyasa.

Sementara itu, sebuah rumah di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, terbakar. Rumah ini terbakar karena sambaran petir. Peristiwa ini terjadi Sabtu kemarin sekitar pukul 13.30 Wita.

Siang itu, hujan lebat disertai petir terjadi di Banjar Malet Gusti. Petir pun menyambar rumah I Gusti Made Ada. Kapolsek Susut, AKP I Nengah Sarjana mengatakan, kejadian ini pertama kali dilihat oleh Gusti Putu Jani (75), tetangga korban.

Saat itu yang ia sedang membuat canang di teras rumahnya. Jani melihat dan mendengar petir menggelegar lalu menyambar rumah Gusti Ada. Ia melihat kepulan asap di atap rumah. Ia mendekat untuk memastikan asap tersebut.

Jani terkejut begitu melihat asap tersebut muncul karena rumah terbakar. Gusti Jani berusaha meminta bantuan warga di sekitar rumahnya. Saat itu, warga langsung berbondong-bondong memadamkan api. Sementara penghuni rumah sedang pergi sembahyang.

Karena pemadaman dilakukan dengan alat seadanya, api sulit dipadamkan. Selanjutnya warga menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar). Petugas datang pukul 14.00 Wita.

Halaman
12

Berita Terkini