Berita Bali

Kunjungan Wisman Tembus 13,9 Juta Orang, Wisman Masuk Terbanyak via Bandara Ngurah Rai Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUASANA BANDARA - Sejumlah penumpang WNA tengah melihat layar pengumuman status penerbangannya di depan counter customer service terminal internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kunjungan Wisman Tembus 13,9 Juta Orang, Wisman Masuk Terbanyak via Bandara Ngurah Rai Bali

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2024 mencapai 13.902.420 kunjungan. 

Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan 2023 yang mencapai 11.677.825 orang.

Pelaksana tugas (Plt). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, kunjungan wisman pada 2024 merupakan yang tertinggi sejak 2020 yang hanya mencapai 4.052.923 kunjungan. 

Namun kunjungan wisman tersebut belum bisa menyaingi sebelum pandemi Covid-19, atau pada 2019 yang mencapai 16.106.954. 

Baca juga: Total Nilai Investasi Rp 2.785 Triliun, Kemenperin Kebut 41 PSN Kawasan Industri, BPS Catat Inflasi

“Capaian wisman 2024 ini merupakan capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir sejak 2020. Namun relatif lebih rendah dari 2019 yakni sebelum pandemi,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin 3 Februari 2025.

Rata-rata mayoritas wisman datang ke Indonesia adalah untuk berlibur yakni dengan porsi 75,20 persen. 

Sisanya sebanyak 15,59 persen untuk keperluan personal, dan 9,22 persen untuk bisnis. 

Berdasarkan akomodasi utama, rata-rata wisman atau sebanyak 70,55 persen menginap di hotel, 16,70 persen akomodasi komersial, 11,21 persen di rumah teman atau keluarga, dan lainnya sebanyak 1,55 persen.

Sementara distribusi kunjungan wisman menurut kebangsaan di lima pintu masuk utama masih didominasi dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan total kunjungan 554.892. 

Kemudian disusul Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dengan total kunjungan 218.170. 

Pada posisi ketiga adalah Bandar Udara Internasional Hang Nadim dengan total kunjungan 109.864. 

“Sedangkan untuk Juanda sebanyak 28.182 dan Kualanamu 20.129 kunjungan,” ujarnya. 

BPS melaporkan rata-rata pengeluaran wisman selama melakukan kunjungan di Indonesia mencapai 1.391 dollar AS atau Rp 22,86 juta (kurs Rp 16.440 per dollar) sepanjang tahun 2024. 

Amalia mengungkapkan, pengeluaran tersebut paling banyak digunakan untuk akomodasi serta makanan dan minuman. 

“Secara rata-rata, sepanjang tahun 2024, wisman menghabiskan sekitar 1.391,85 dollar AS selama berada di Indonesia,” ujar Amalia seperti dilansir kompas.com. 

Lebih lanjut, Amalia menyebutkan bahwa pada kuartal IV/2024, secara rata-rata pengeluaran wisman mencapai 1.287 dollar AS atau Rp 21,16 juta selama kunjungan ke Indonesia. 

Pada periode yang sama, wisman juga menghabiskan rata-rata 10,39 malam di Indonesia. 

Adapun jumlah kunjungan wisman selama tahun 2024 mencapai 13.902.420 kunjungan. 

Angka ini meningkat  19,05 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2023 yang mencapai 11.677.825 kunjungan. 

Amalia menyebutkan bahwa wisman terbanyak yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2024 berasal dari Malaysia, Singapura, dan Australia. 

“Secara bulanan, jumlah wisman asal Malaysia yang datang ke Indonesia mencapai 26,84 persen, Singapura mencapai 45,74 persen, dan Australia mencapai 14,51 persen,” paparnya. (kps)

Wisman Malaysia Dominasi Kunjungan 

BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 1,19 juta kunjungan pada Oktober 2024. 

Amalia mencatat sepanjang Oktober 2024 jumlah kunjungan wisman mencapai 1,19 juta kunjungan. 

Angka tersebut turun 6,68 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Namun meningkat cukup signifikan sebesar 22,01% secara tahunan (year on year/yoy). 

“Kunjungan wisman pada Oktober 2024 masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia sebesar 16,26 persen, diikuti Australia dengan 12,61 persen, dan Singapura sebesar 8,90 persen,” jelas Amalia. 

Jika diperinci wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Indonesia sepanjang Oktober 2024 sebanyak 194,1 ribu kunjungan. 

Pada posisi kedua disusul oleh Australia sebanyak 150,5 ribu dan ketiga adalah Singapura sebanyak 106,3 ribu kunjungan. 

Sedangkan kunjungan wisman selama 2024, kunjungan wisman paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 2.278.279 kunjungan. 

Disusul Australia sebanyak 1.671.222 kunjungan, Singapura 1.408.015 kunjungan, China 1.198.582 kunjungan, serta  Timor Leste 776.293 kunjungan.

BPS juga mencatat hingga Oktober 2024 secara kumulatif meningkat sebesar 20,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. 

Meski begitu jika dibandingkan periode yang sama sebelum pandemi pada tahun 2019 masih lebih rendah, yaitu sebesar 16,10 juta kunjungan. 

“Meski terus meningkat jumlah kunjungan wisman pada November 2024 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi,” ungkap Amalia. (kontan)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini