Berita Denpasar

10 Persen Sampah dari 9 Sungai di Denpasar Pembalut Wanita,  Sehari Angkut 25,42 Ton

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembersihan sampah di sungai yang mengalir melewati Kota Denpasar oleh patugas biru dari PUPR Kota Denpasar. Dalam Sehari, 25,42 Ton Sampah Dibersihkan dari 9 Sungai di Denpasar

 


TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai di Denpasar ternyata masih rendah.

Hal ini terbukti dari masih banyaknya sampah yang diangkut dari sungai setiap harinya.

Dari data Dinas PUPR Kota Denpasar, dalam sehari ada 25,42 ton sampah yang diangkut dari 9 sungai yang mengalir di wilayah Kota Denpasar.

Baca juga: GEMPAR! Jenazah Tanpa Busana di Jimbaran Bali, Mencekam Ada Sosok yang Tiba-tiba Hilang

Dari jumlah itu, setengahnya adalah sampah anorganik seperti botol, plastik, bahkan pembalut wanita dan pampers.

Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka mengatakan, ada 9 sungai yang melewati Kota Denpasar dan bermuara ke laut.

Baca juga: KETUT RIAN Tewas Ulah Pati di Buleleng, Arya Wedakarna Minta Ibu Mantan Pacar Korban Diperiksa

Sembilan sungai ini yakni Sungai Badung yang menuju Waduk Muara, Sungai Ayung menuju Pantai Padanggalak, Sungai Mati menuju Pantai Kuta.


Kemudian Sungai Loloan menuju Pantai Sanur, Sungai Ngenjung menuju Pantai Sidakarya, Sungai Punggawa menuju Pantai Suwung.


Lalu ada Sungai Rangda menuju Pantai Suwung, Sungai Pekaseh menuju Pantai Suwung dan Sungai Pemogan menuju Pantai Pemogan.


"Semua sungai itu ada trash track di hilir dan jaring sampah di tengah," katanya, Rabu, 5 Maret 2025.


Dari 9 sungai yang melewati Kota Denpasar tersebut, sampah yang berasal dari hulu rata-rata 2 truk.


Dan masing-masing truk berkapasitas 4 meter kubik.


Sehingga total per sungai menghasilkan sampah 8 meter kubik per hari.


"Untuk 9 sungai totalnya adalah 72 meter kubik. Apabila dikonversi ke ton menjadi 25,42 ton. Itu yang dibersihkan oleh pasukan biru dari PUPR Denpasar," kata Gandhi.


Total Sampah Sungai yang tertampung di Trashtrack Sungai Kota Denpasar perhari = 25,42 Ton


Gandhi Dananjaya menambahkan, sampah yang mendominasi adalah 50 persen adalah sampah organik seperti daun dan sisa makanan.


Kemudian 40 persen adalah sampah anorganik seperti botol blastik, kresek, kaleng dan sejenisnya.


Serta 10 persen adalah residu seperi pampers, pembalut wanita, sachet dan sejenisnya.


Terkait kondisi ini, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat Kota Denpasar agar tidak membuang sampah ke sungai atau saluran drainase.


"Karena sungai  itu adalah tempat yang suci, sumber kehidupan, sumber air bersih, tempat melaksanakan upacara dan tempat hidupnya keanekaragaman hayati," katanya. 


Ia pun mengajak agar masyarakat ikut bersama menjaga Kota Denpasar menjadi kota yang indah, bersih, sehat dan berbudaya dengan tidak membuang sampah ke sungai. 


"Salah satu adab kita sebagai manusia adalah tidak membuang sampah ke sungai," ajaknya. (*)

Berita Terkini