TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, inilah jawaban soal PAI kelas 9 Semester 2 Halaman 184 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 6 tentang perilaku beriman kepada qada dan qadar.
Kali ini kita akan membahas soal pada Bab 7 yang berjudul Meraih Ketenangan Jiwa dengan Meyakini Qada dan Qadar pada kegiatan siswa Aktivitas 6 tentang perilaku beriman kepada qada dan qadar.
Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal yang ada di buku PAI kelas 9 Semester 2 halaman 184 Kurikulum Merdeka secara mandiri.
Kunci jawaban PAI kelas 9 halaman 184 Kurikulum Merdeka hanya untuk orang tua atau wali dalam membimbing siswa menjawab pertanyaan.
Berikut jawaban dan pembahasan soal PAI kelas 9 halaman 184 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa Pendidikan Agama Islam edisi tahun 2022.
Baca juga: Jawaban Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Halaman 165 166 167 168 Kurikulum Merdeka, Mari Berlatih Bab 6
Aktivitas 6
Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri, hal apa yang sudah dilakukan oleh kalian sebagai pelajar muslim yang menunjukkan perilaku beriman kepada qada dan qadar.
Kondisi/Hal Sikap Ikhtiar Doa/Syukur/Sabar Sikap Tawakal.
1. Kepandaian
2. Kesehatan
3. Kekayaan
4. Cita-cita
Jawaban:
Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan pengalaman dan kreativitas masing-masing siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:
1. Kepandaian
- Sikap Ikhtiar:
Sebagai pelajar, saya selalu berusaha belajar dengan giat, mengikuti pelajaran dengan baik, dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Ini menun- jukkan upaya saya dalam meraih kepandaian.
- Doa/Syukur/Sabar:
Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah belajar, memohon agar
Allah Swt. memberikan kemudahan dalam memahami pelajaran. Saya juga bersyukur atas kepandaian yang telah diberikan oleh Allah, serta bersabar jika belum mencapai hasil yang diinginkan.
Baca juga: Jawaban Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Halaman 155 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 6
- Sikap Tawakal:
Setelah berusaha belajar, saya menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt., meyakini bahwa Allah yang menentukan hasil akhir dari usaha saya.
2. Kesehatan
- Sikap Ikhtiar:
Dalam menjaga kesehatan, saya selalu berusaha makan makanan bergizi, berolahraga secara rutin, dan menjaga pola tidur yang cukup.
- Doa/Syukur/Sabar:
Saya selalu bersyukur atas kesehatan yang diberikan oleh Allah Swt., berdoa agar diberikan kesehatan yang terus terjaga, dan bersabar ketika mengalami sakit, meyakini bahwa sakit adalah ujian dari Allah.
- Sikap Tawakal:
Setelah berusaha menjaga kesehatan, saya menyerahkan segalanya kepada Allah, meyakini bahwa Allah yang Maha Menentukan setiap keadaan fisik saya.
3. Kekayaan
- Sikap Ikhtiar:
Meski masih pelajar, saya berusaha membantu orang tua dalam berbagai hal yang mungkin, seperti menghemat uang jajan dan belajar mengelola keuangan dengan bijak.
- Doa/Syukur/Sabar:
Saya selalu bersyukur atas apa yang dimiliki, berdoa agar Allah Swt. memberikan rezeki yang berkah, serta bersabar jika keluarga saya sedang mengalami kesulitan materi.
- Sikap Tawakal:
Saya menyerahkan kepada Allah Swt. tentang rezeki yang diberikan kepada keluarga saya, meyakini bahwa setiap rezeki sudah diatur dan ditentukan oleh-Nya.
Baca juga: Jawaban Soal PAI Kelas 9 Semester 2 Halaman 154 Kurikulum Merdeka, Mari Mengartikan
4. Cita-cita
- Sikap Ikhtiar:
Saya terus berusaha keras untuk mencapai cita-cita saya dengan belajar sungguh-sungguh, mengikuti ekstrakurikuler yang sesuai, dan mencari pengalaman yang mendukung.
- Doa/Syukur/Sabar:
Saya selalu berdoa kepada Allah Swt. agar diberikan jalan untuk meraih cita-cita, bersyukur atas setiap langkah kemajuan yang saya capai, serta bersabar jika ada hambatan di perjalanan menuju cita-cita tersebut.
- Sikap Tawakal:
Setelah semua usaha yang saya lakukan, saya menyerahkan hasil akhir kepada Allah Swt., percaya bahwa Allah tahu yang terbaik untuk saya dan cita-cita saya.
Hubungan antara Qada dan Qadar dengan Ikhtiar dan Doa
Ketahuilah wahai generasi muslim, terkait hubungan antara qada dan qadar dengan ikhtiar ini sebagian ulama berpendapat bahwa takdir dibagi menjadi takdir mu'allaq (takdir yang masih melibatkan usaha manusia), dan takdir mubram (takdir yang sudah tidak bisa diusahakan manusia).
Terhadap takdir mu'allaq yang diberikan Allah, sebagai orang beriman kita harus menerimanya dengan terus melakukan usaha-usaha yang terbaik.
Sebagai ilustrasi, mungkin kalian pernah mendengar seseorang korban gempa yang terhimpit reruntuhan selama beberapa hari tetapi ia masih selamat.
Korban tersebut tak berdaya dihimpit beton yang sangat berat, tetapi ia terus bertahan.
Setelah ada yang menemukannya, ia mendapat makanan dan minuman sehingga ia bertenaga, sampai akhirnya dapat diselamatkan.
Kejadian tersebut merupakan salah satu contoh dari takdir yang masih melibatkan manusia untuk terus berikhtiar dan berusaha sekuat tenaga.
Kemudian, menerima dan menyerahkan sepenuhnya hasil yang diperoleh sesuai keputusan Allah Swt.
Selanjutnya kita akan mempelajari tentang takdir mubram. Mungkin kalian pernah memperhatikan terjadinya siang dan malam?
Hal ini termasuk ketentuan Allah yang tidak bisa diubah atau sebagian ulama menyebutnya takdir mubram, yakni ketetapan Allah yang mutlak, yang pasti akan berlaku, dan hal tersebut sudah tidak bisa melibatkan manusia untuk ikut berperan di dalamnya.
Jadi takdir mubram ini merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, tidak bisa diubah, dan tidak bisa diusahakan lagi oleh manusia.
Contoh takdir mubram lainnya misalnya seseorang dilahirkan dengan jenis kelamin tertentu, panjang pendeknya usia seseorang, datangnya kematian tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya.
Demikian juga sifat api yang panas, bumi yang bentuknya bulat, adanya gaya gravitasi, terjadinya kiamat Allah telah menentukan semua itu, dan manusia tidak bisa mengubahnya.
Anak-anakku, sebagai seorang yang beriman, sebaiknya kita yakin dengan sepenuh hati bahwa segala ketentuan atau ketetapan yang terjadi di dunia ini, semuanya telah ditentukan oleh Allah sejak zaman azali.
Kita harus meyakini bahwa apa pun yang terjadi dengan diri kita baik itu berkaitan dengan takdir muallaq atau pun berkaitan dengan takdir mubram, maka tentu itu merupakan hal terbaik buat kita menurut Allah Swt.
Walaupun mungkin saja ada ketentuan atau ketetapan Allah bagi kita yang terasa jauh dari keinginan, pasti ada banyak hikmah di balik semua itu, ada rencana Allah Swt. yang lebih indah untuk kita hamba-Nya.
Kewajiban kita berikhtiar dan bertawakal atas semua ketentuan Allah Swt. tersebut.
Demikian jawaban soal PAI kelas 9 Semester 2 halaman 184 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Aktivitas 6: perilaku beriman kepada qada dan qadar sesuai dengan buku siswa PAI edisi tahun 2022.
Disclaimer
Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.
Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)