bisnis

Rupiah Menguat ke Rp 16.362 Per Dolar AS 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENUKARAN VALAS - Petugas gerai penukaran valas menunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Jakarta, beberapa hari lalu.

TRIBUN-BALI.COM - Nilai tukar rupiah hari ini menguat di tengah pelemahan mayoritas mata uang Asia. Rabu (6/8), kurs rupiah di pasar spot menguat Rp 28 atau 0,17 persen ke Rp 16.362 per dolar Amerika Serikat (AS). Sejalan, kurs rupiah Jisdor hari ini menguat tipis Rp 9 atau 0,05% ke Rp 16.379 per dolar AS. 

“Dolar akan menjadi pendorong utama bagi pasangan USD/IDR dalam beberapa bulan mendatang,” kata Jeffrey Zhang, ahli strategi pasar berkembang di Credit Agricole seperti dikutip Bloomberg.

Sementara kepala riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa kebijakan moneter Indonesia mungkin akan lebih seimbang antara mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas setelah angka produk domestik bruto kuartal kedua 2025 dirilis lebih tinggi ketimbang prediksi. 

Baca juga: WNA Nekat Slackline di Air Terjun Sekumpul Buleleng

Baca juga: Adi Arnawa Ingin Tiru Sydney, Tangani Kemacetan, Rancang Transportasi Laut Via Water Taxi

Dia memperkirakan bahwa suku bunga BI Rate kemungkinan masih akan turun 25 basis points lagi tahun ini karena inflasi yang terkendali dan rupiah yang lebih stabil.

Hanya tiga mata uang Asia yang menguat pada hari ini. Selain rupiah, penguatan juga terjadi pada peso Filipina sebesar 0,25%. Rupee India menguat 0,17% terhadap dolar AS.

Sementara won Korea mencatat pelemahan paling dalam, yakni 0,35%. Yen Jepang terpangkas 0,13%. Dolar Taiwan tertekan 0,13%. Baht Thailand terkoreksi 0,08%. Yuan China turun 0,07%.

Ringgit Malaysia melemah 0,03%. Sedangkan dolar Hong Kong turun tipis 0,003%. Peso berbalik menguat setelah Gubernur Bangko Sentral Ng Pilipinas Eli Remolona mengatakan telah melakukan intervensi dengan lebih tegas selama periode pelemahan mata uang yang berkepanjangan. Ini adalah strategi baru  bank sentral Filipina.

Sementara rupee menguat setelah bank sentral menahan suku bunga. Meski bertentangan dengan ekspektasi penurunan, Reserve Bank of India mengambil langkah ini sebagai aksi tunggu di tengah ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia hari ini menguat tipis 0,02% ke 98,80 setelah melemah dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. (kontan)

Tags:

Berita Terkini