Bali United

Bos BU Bicara Kapasitas Stadion Dipta & Harga Tiket, Yabes: Bisa Bantu Dapat Pemain Berkualitas!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN – CEO Bali United, Yabes Tanuri (ketiga kiri) saat menghadiri acara lauching kerjasama dengan salah satu brand terkemuka untuk musim 2025/2026 di Ubud, Gianyar, baru-baru ini.

TRIBUN-BALI.COM – Bali United akan melakoni laga pekan pertama BRI Super League 2025/2026 dengan menghadapi Persik Kediri pada Minggu, (10/8) besok, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.  

Menyambut musim kompetisi 2025/2026, terdapat beberapa persoalan yang tengah hangat menjadi sorotan terutama di Bali United. Hal pertama menyorot mengenai tentang kapasitas Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai markas dari Bali United. 

Pasca-pandemi Covid-19 dan Tragedi Kanjuruhan dalam dua musim terakhir, tren yang terjadi saat menggelar pertandingan kandang, jumlah penonton yang datang mendukung Bali United relatif menurun.  

Baca juga: Kapasitas Stadion Dipta dan Harga Tiket Musim Ini Tengah Jadi Sorotan, Ini Kata Bos Bali United

Baca juga: Jadwal Bali United di Super League 2025/2026 dan Resep Kadek Agung Bonding Antarpemain Bali United

Rerata, jumlah penonton berada dikisaran angka 2 sampai 7 ribu penonton dan tertinggi tercatat di angka 10 ribu penonton dari jumlah kapasitas sekitar 18 ribu penonton.

Mengomentari persoalan demikian, Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri (YT) pun membeberkan sejumlah langkah dan strategi untuk musim ini. 

Pria berkacamata itupun berharap suporter terlecut untuk hadir dan mendukung pemain Bali United ketika nanti bermain di partai kandang. 

“Pertama, tentu kami akan menyajikan pertandingan yang menarik dan hasil yang baik untuk suporter kami. Tapi hal ini tidak terlepas dari dukungan suporter sendiri untuk datang ke stadion karena kalau stadion sepi serasa lagi main tandang bukan kandang. Justru pemain ke-12 itu adalah suporter sendiri yang mendukung kami di pertandingan,” kata Yabes Tanuri.

Musim ini, manajemen Bali United telah menempuh upaya untuk menghadirkan perubahan signifikan di tim. Seperti mendatangkan pelatih baru jebolan dari kompetisi Eredivisie, yakni coach Johnny Jansen, asisten pelatih Ronnie Pander, dan Jeffrey Talan. 

Kemudian, Bali United juga musim ini menggaet sejumlah amunisi anyar seperti Joao Ferrari, Thijmen Goppel, Tim Receveur, Mirza Mustafic dan Mike Hauptmeijer. Upaya ini, tentu muaranya adalah perbaikan dan kualitas permainan tim saat mengarungi kompetisi BRI Super League 2025/2026. 

Upaya strategis ini diharapkan oleh CEO Bali United bisa menjadi magnet pada suporter untuk mendukung langsung perjuangan skuad Serdadu Tridatu di home base-nya.

Namun, saat ini muncul pula anggapan bahwa harga tiket pertandingan kandang milik Bali United mahal sehingga mengurangi minat untuk menyaksikan langsung ke stadion. 

Tetapi apabila melihat klub lain di BRI Super League musim ini, harga tiket laga kandang beberapa klub bahkan ada yang jauh di atas Bali United. 

“Kami melihat harga tiket di beberapa klub lainnya jauh di atas tim kita dan kami berusaha untuk seperti mereka dan harga tiket ini juga membantu mendapatkan pemain yang berkualitas,” ujarnya. 

Petinggi di Bali United itupun menegaskan, apabila tiket ludes terjual tentu berimbas positif pada pemasukan klub dan bisa menunjang perkembangan tim menjadi lebih baik, seperti mendatangkan pemain top berkualitas. 

Mengutip dari laman Instagram resmi klub, tiket reguler Bali United vs Persik Kediri untuk kategori reguler dijual dengan harga Rp 70 ribu. Sedangkan untuk kategori VIP, harga tiket dijual dengan harga Rp 350 ribu. (ian) 

 

Berita Terkini