Berita Badung

2026, Anak Petani di Badung Bisa Jadi Dokter Ini Solusi Program Yang Diberikan

2026, Anak Petani di Badung Bisa Jadi Dokter Ini Solusi Program Yang Diberikan

Istimewa
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA  — Kabar gembira datang bagi keluarga petani di Kabupaten Badung. Bagaimana tidak, anak  petani di Badung kini bisa menjadi dokter melalui program beasiswa penuh yang digagas pemerintah setempat.

Program yang akan diluncurkan pada tahun 2026 mendatang membuat anak-anak petani memiliki kesempatan luas untuk mengenyam pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, bahkan hingga fakultas kedokteran.

Hal itu pun disampaikan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat memberikan bantuan sosial pada Rabu 12 November 2025

Adi Arnawa menegaskan komitmen Pemkab Badung dalam memberikan dukungan nyata bagi masa depan generasi muda, khususnya anak-anak dari keluarga petani. Sehingga pihaknya akan membantu memberikan beasiswa sekolah perguruan tinggi bagi generasi muda di Badung.

Baca juga: DARURAT! 4 Wanita Muda di Buleleng Dipaksa Berhubungan Hingga Hamil, Modusnya Berbeda-beda!

Kendati demikian ada beberapa kreteria yang bisa mendapatkan bantuan tersebut, seperti anak petani, anak ketiga dan keempat (Komang dan Ketut) dan yang orang tuanya memiliki pendapatan Rp 5 Juta kebawah.

"Kami sudah berhitung terkait dengan program beasiswa ini. Pada tahap awal nanti kita siapkan kuota 400 orang," ujar Adi Arnawa.

Pihaknya menyebutkan, generasi muda di Badung akan dibiayai kuliahnya di kampus mana pun di Indonesia. Bahkan semua ditanggung, mulai dari biaya kuliah, pemondokan, laptop, hingga wisudanya.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Kecelakaan di Jalan Tukad Balian Denpasar, Pemotor Tewas Seketika

"Kurang lebih kami rata-ratakan mereka mendapat Rp 2 juta perbulan. Namun semua masih disiapkan oleh OPD terkait," ucapnya


Lebih lanjut, mantan Sekda Badung itu menekankan bahwa program beasiswa ini tidak membatasi pilihan fakultas atau jurusan yang dipilih siswa. Artinya, anak-anak petani yang bercita-cita menjadi dokter, insinyur, guru, atau profesional di bidang lain memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.


"Kami ingin menegaskan bahwa anak petani pun bisa jadi dokter. Pemerintah hadir agar mereka tidak lagi terbebani oleh persoalan biaya. Ini bentuk perhatian kami kepada petani, agar mereka merasa dihargai dan didukung," tambahnya.


Program beasiswa ini merupakan salah satu strategi Pemkab Badung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan daerah. Selain memberi insentif langsung berupa bantuan sarana produksi dan infrastruktur pertanian, pemerintah juga ingin menghadirkan dukungan jangka panjang melalui investasi di bidang pendidikan.


Adi Arnawa menilai, masa depan pertanian tidak hanya bergantung pada lahan dan hasil panen, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia yang lahir dari keluarga petani.


"Kami ingin anak-anak petani memiliki masa depan yang cerah. Mereka harus bisa naik kelas, punya pendidikan tinggi, dan bisa membanggakan orang tuanya. Pemerintah wajib hadir untuk itu," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved