IPOC ke 21

IPOC ke-21 Ajang Membangun Jaringan, Pengembangan dan Kemajuan Industri Sawit

IPOC 2025 juga menghadirkan pameran industri sawit yang menampilkan teknologi, produk, dan inovasi terbaru dari sektor hulu hingga hilir. 

TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN
IPOC 2025 - Ketua Panitia IPOC 2025 Mona Surya saat memberikan sambutan dalam pembukaan penyelenggaraan IPOC ke-21 yang akan berlangsung hingga esok hari di BICC The Westin Nusa Dua. 

Karena itu, agenda tahun ini disusun dengan cermat. 

Diharapkan, konferensi akan menghasilkan kajian-kajian mengenai kebijakan domestik Indonesia, dorongan strategi untuk ketahanan industri, kajian terhadap implikasi EUDR, maupun terbukanya wawasan pasar dari para pelaku pasar regional, sekaligus prediksi dan analisis masa depan mengenai prospek harga minyak sawit.

IPOC 2025 menghadirkan pembicara nasional dan internasional terkemuka di bidang minyak nabati dan kebijakan perdagangan global.

Beberapa pembicara utama antara lain: Thomas Mielke, Executive Director Oil World, yang akan menyampaikan analisis mengenai proyeksi harga dan tren pasar minyak nabati dunia. Julian McGill, pendiri Glenauk Economics, yang akan memberikan pandangan tentang dinamika makroekonomi yang memengaruhi sektor komoditas. Ryan Chen dari Cargill Investments, China, yang akan memaparkan outlook ekonomi China dan prospek bagi industri sawit. Satia Varqa dari FastMarkets, yang akan mengulas respons strategis dalam menghadapi tantangan pasar global.

Seperti halnya pada gelaran IPOC tahun-tahun sebelumnya, konferensi ini juga akan menghadirkan analis minyak nabati senior terkemuka dunia, Dorab Mistry (Godrej International Ltd.), yang akan mengulas prospek harga minyak nabati tahun mendatang.

Selain itu, Pietro Paganini, pakar komunikasi dan kebijakan publik internasional, akan membahas strategi industri dalam menjawab isu keberlanjutan dan regulasi global.

Eddy Abdurrachman dan Andri Hadi akan menyoroti arah kebijakan serta diplomasi sawit Indonesia di tingkat internasional.

Sementara itu, Dr. M. Fadhil Hasan dan Oscar Tjakra akan memberikan analisis mendalam mengenai rantai pasok, kebijakan energi, serta prospek investasi jangka panjang di sektor minyak nabati.

Sebagai forum yang telah memasuki penyelenggaraan ke-21, IPOC 2025 juga menghadirkan pameran industri sawit yang menampilkan teknologi, produk, dan inovasi terbaru dari sektor hulu hingga hilir. 

Kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan mitra global untuk berbagi pengetahuan serta memperkuat jejaring bisnis berkelanjutan.

Para peserta memperoleh paparan tentang langkah-langkah strategis untuk memperkuat industri kelapa sawit nasional dan mentransformasi tantangan menjadi peluang demi mempertahankan daya saing di pasar global.

Pandangan dari sisi pemerintah akan semakin menarik dan relevan dengan topik mengenai kompleksitas tantangan serta kontribusi industri sawit nasional, terutama dalam konteks rencana peningkatan bauran biodiesel menjadi B50.

Selain rangkaian konferensi yang kaya akan analisis mendalam, acara ini juga akan menyelenggarakan pameran industri yang menampilkan perkembangan terkini teknologi, produk, dan layanan pendukung.

IPOC 2025 bukan hanya sebuah konferensi, melainkan sebuah investasi strategis untuk memahami masa depan dan merajut kemitraan dalam menghadapi kompleksitas industri minyak sawit global. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved