Bule Meninggal di Bali
Kematian WNA Australia di Vila Dinilai Tidak Wajar, Keluarga Duga Jantung Diambil & Ditahan di Bali
fakta ini baru terungkap setelah jenazah dipulangkan ke Australia, hampir empat pekan setelah kematiannya.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Hal ini dipandang sebagai informasi penting yang perlu ditelusuri lebih lanjut untuk memahami rangkaian kejadian yang berujung pada kematian korban.
Oleh karena itu, keluarga menilai sangat penting bagi aparat penegak hukum menelusuri aliran dana tersebut.
Juga mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat, dan mengaitkannya dengan kesaksian saksi yang ada, agar kebenaran dapat terungkap secara jelas.
Sementara itu, Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara melalui Ps Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ayu Inastuti saat dikonfirmasi Rabu 24 September 2025, menyebutkan Byron ditemukan meninggal dunia di Villa The Grove Bumbak, Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kuta Utara pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 12.45 Wita.
Berdasarkan keterangan pelapor yakni I Wayan Agus Ariana (34) yang merupakan staf vila, kejadian itu berawal saat pelapor menerima pesan suara dari manajernya yang diketahui bernama Irvan Awaludin, sekitar pukul 12.12 Wita.
Irvan memberitahukan seorang tamu vila ditemukan meninggal dan meminta Agus segera datang ke lokasi.
Sesampainya di vila sekitar pukul 12.40 Wita, Agus mendapati Irvan bersama lima petugas medis dari Asia Pasifik Clinik sudah berada di tempat.
Dari jarak sekitar dua meter, Agus melihat Byron tergeletak di atas meja, tanpa mengenakan baju dan hanya memakai celana pendek.
“Menurut Pelapor atau staf vila ini, dia mendengar percakapan petugas medis, disebutkan korban diduga meninggal karena tenggelam di kolam renang vila,” ujar Aiptu Ayu.
Diakui saat itu, petugas medis dan Irvan mencari identitas korban dan menghubungi rekan korban yang satu vila bernama Baily Peter Woods untuk datang ke vila.
Beberapa saat kemudian, Baily tiba di lokasi, dan mengobrol dengan Irvan serta petugas medis menyiapkan proses pemindahan jenazah dan mengurus administrasi.
“Setelah itu pihak medis menghubungi RS Darmayadnya untuk meminta mobil ambulans, berselang beberapa menit kemudian mobil ambulans datang dan membawa korban ke rumah duka RS Darmayadnya. Saat itu pula pelapor ikut ke rumah duka. Sedangkan Irvan dengan Baily pergi ke RS BIMC untuk mengurus dan mengambil administrasi surat kematian Byron mengingat pihak klinik sudah berkoordinasi dengan RS BIMC,” bebernya.
Setelah itu mereka kembai ke rumah duka untuk mengurus administrasi dan saat itu Baily mengatakan akan check-out dari vila.
Beberapa hari kemudian, jenazah korban dikirim ke RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.