Mahasiswa Unud Tewas
TINDAK Tegas Perundung Mendiang Timothy, Dokter Muda Dikembalikan RSUP Ngoerah ke Unud & Disanksi!
Hal ini pun sangat disayangkan, sebagaimana calon dokter malah menjadi perundung, apalagi terhadap kematian seseorang.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kasus kematian mahasiswa Unud, dengan cara ulah pati terus bergulir. Orang tua pun melaporkan kasus ini ke Polresta Denpasar, guna mendapatkan jawaban pasti apa sebab musabab anaknya meninggal dunia.
Kasus ini semakin panjang dan melebar, setelah adanya beberapa unggahan yang viral di media sosial ihwal perundungan atau bullying oleh mahasiswa lintas fakultas, terhadap kematian korban asal Bandung, yang bernama Timothy Anugerah Saputra.
Sayang sekali, aksi ulah pati mahasiswa 22 tahun itu malah dijadikan bahan candaan dan guyonan, oleh mahasiswa lainnya. Bukannya empati atas apa yang menimpa temannya, namun mereka melontarkan kata-kata yang tidak pantas di grup WA.
Alhasil para mahasiswa lintas fakultas ini pun dirujak netizen. Beberapa dari mereka sudah meminta maaf secara terbuka, namun belakangan ada beberapa nama yang muncul dan sampai saat ini belum meminta maaf atas ucapannnya.
Baca juga: TANGIS Ayah Mendiang Timothy Pecah! Ucapkan Maaf & Serahkan Semuanya pada Tuhan & Pihak Kepolisian
Baca juga: SANKSI Tak Lulus ke 6 Mahasiswa Unud, Para Pelaku Perundungan Mendiang TAS Minta Maaf, Ulah Pati
Bahkan beberapa di antaranya, adalah mahasiswa kedokteran yang kini sedang magang menjadi dokter muda. Hal ini pun sangat disayangkan, sebagaimana calon dokter malah menjadi perundung, apalagi terhadap kematian seseorang.
Plt Direktur Utama RS Ngoerah, dr I Wayan Sudana M Kes, menyatakan bakal mengambil sikap tegas atas dugaan keterlibatan peserta didik (co ass) yang melakukan perundungan atas kematian mahasiswa FISIP Universitas Udayana, Timothy Anugerah Saputra itu.
Dokter Wayan Sudana menaruh keprihatinan mendalam, atas kasus tersebut di mana mahasiswa kedokteran yang menempuh program pendidikan profesi dokter justru bertindak tidak beretika dengan komentar tidak pantas di media sosial.
"Ini menimbulkan citra buruk terhadap RS Ngoerah (RSUP Sanglah) dan Universitas Udayana, RS Ngoerah mengambil tindakan tegas untuk mengembalikan peserta didik tersebut ke Universitas Udayana untuk dilakukan pendalaman dan investigasi," ungkap dr Wayan dalam keterangan kepada awak media, pada Minggu 19 Oktober 2025.
Lanjut dr Wayan, jika dokter muda yang magang itu, nantinya terbukti yang bersangkutan melakukan tindakan pelanggaran etika dan atau perundungan, maka terancam dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kami tegaskan kembali bahwa mereka adalah peserta didik yang sedang belajar di RS Ngoerah, bukan sebagai karyawan RS Ngoerah sehingga tidak bisa disebut mewakili RS Ngoerah," tandasnya.
RS Ngoerah menyatakan komitmennya, dengan menciptakan lingkungan belajar dan kerja yang aman, beretika, dan saling menghargai, kasus ini pun menjadi contoh dan pembelajaran peserta didik lainnya.
"RS Ngoerah mengajak semua pihak untuk menggunakan media sosial secara bijak dan menjaga nama baik institusi serta profesi kesehatan," pungkasnya. (*)
mahasiswa
Unud
Timothy
RSUP Sanglah
ulah pati
Universitas Udayana
dokter
Eksklusif
Multiangle
meaningful
SaksiKata
perundungan
bullying
FISIP
| Misteri Penyebab Timothy Lompat dari Lantai 4, Polisi Belum Temukan Indikasi Bullying |
|
|---|
| MISTERI Kematian Timothy Belum Terungkap! 21 Saksi Diperiksa, Polda: Kalau Ada Info Bully Laporkan! |
|
|---|
| Menteri HAM Temui Rektor Unud Bahas Kasus Timothy, Pertemuan Dilakukan secara Tertutup |
|
|---|
| Penyebab Kematian Timothy Ditelusuri, 20 Saksi Diperiksa, Polda Bali: Belum Ada Indikasi Bullying |
|
|---|
| Gubernur Bali Koster Akan Temui Rektor Unud Bahas Kasus Timothy: Jangan Menyakiti Orang Lain |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Plt-Direktur-Utama-RS-Ngoerah-dr-I-Wayan-Sudana-M-Kes-896.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.