Berita Bali
Bali Perkuat Posisi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Global, 60 Peserta Pelatihan di Denpasar
Arga Mahendra, mengungkapkan bahwa dipilihnya Bali sebagai lokasi pelatihan memberikan nilai tambah yang signifikan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI. COM, DENPASAR – Bali, kembali menjadi sorotan dunia setelah sukses menjadi tuan rumah program peningkatan kapasitas internasional di bidang ekonomi kreatif.
Kegiatan yang berlangsung pada 26 Oktober 2025 sampai 1 November 2025 ini merupakan hasil kolaborasi strategis antar berbagai pihak dari sektor internasional hingga lokal.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussel, OACPS (Organisation of African Caribbean and Pacific States).
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) hingga Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar.
Baca juga: Bali Disebut Dapat Donasi Rp41 Miliar Dari Timor Leste, Gubernur Koordinasi Dengan Kemenlu
Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Arga Mahendra, mengungkapkan bahwa dipilihnya Bali sebagai lokasi pelatihan memberikan nilai tambah yang signifikan.
"Peserta tidak hanya menerima teori di kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis dan inspirasi langsung dari ekosistem kreatif Bali melalui kunjungan lapangan," ujar Arga dijumpai Tribun Bali di sela kegiatan.
Program pelatihan ini dirancang untuk memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri kreatif, sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang memandang industri kreatif sebagai pilar ekonomi baru dunia dan kekuatan terkuat ekonomi Indonesia.
Sebanyak 60 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar belakang pembuat kebijakan dan regulator hadir untuk belajar langsung tentang kebijakan dan implementasi ekonomi kreatif Indonesia.
Kepala Pusdiklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Sidik Herman, menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terbaik serta meningkatkan kolaborasi lintas kawasan.
"Harapan kami, setiap peserta dapat menjadi agen perubahan dan membawa dampak signifikan bagi pengembangan industri kreatif di negaranya masing-masing," tegas Sidik.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan optimismenya.
Indonesia, dengan potensi pasar yang besar dan didukung SDM terampil, diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global.
"Kami ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif, yang berbasis pada talenta unggul dan berdaya saing global," katanya.
Kemenperin sendiri terus memacu penguatan ekosistem melalui pengembangan SDM, fasilitas vokasi seperti BDI Denpasar, dan kolaborasi internasional seperti yang baru saja rampung di Bali.
Kepala BPSDMI Kemenperin, Doddy Rahadi, mengungkapkan bahwa pembangunan SDM menjadi kunci dalam mewujudkan industri yang kuat dan berdaya saing.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.