Banjir di Bali

Air Sungai Meluap, Pemkot Sedia Sistem Peringatan Dini Banjir, Pasang Early Warning di Pasar Badung

Menyambut musim penghujan di akhir dan awal tahun ini, Pemkot Denpasar pun mulai melakukan persiapan.

Tribun Bali/Putu Supartika
BANJIR - Banjir besar pada 10 September 2025 lalu jadi pembelajaran bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar Denpasar untuk bersiap menghadapi banjir. Menyambut musim penghujan di akhir dan awal tahun ini, Pemkot pun mulai melakukan persiapan. 

TRIBUN-BALI.COM - Banjir besar pada 10 September 2025 lalu jadi pembelajaran bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar Denpasar untuk bersiap menghadapi banjir.

Menyambut musim penghujan di akhir dan awal tahun ini, Pemkot pun mulai melakukan persiapan.

Satu di antaranya adalah mempersiapkan Early Warning System atau sistem peringatan dini untuk banjir. Hal ini untuk mengurangi dampak negatif jika terjadi banjir.

“Memang untuk saat ini dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah menyiapkan early warning di Pasar Badung. Kami berusaha keras menjaga kenyamanan masyarakat Denpasar, karena itu tugas kita,” kata Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Selasa (11/11).

Baca juga: NORMALISASI Sungai dan Saluran Air Antisipasi Banjir di Musim Hujan yang Melanda Bali

Selain itu, pihaknya juga melakukan penggelontoran saluran air dan drainase.

“Kami juga telah memperbaiki drainase. Karena akibat pembangunan ada proses pengendapan, itu kami maksimalkan,” paparnya.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan cuaca.

“Kami juga sudah punya unit gawat darurat. Sudah kami siapkan,” paparnya. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa mengatakan pihaknya selalu siaga terkait kadatangan musim penghujan ini.

“Kami secara rutin setiap hari menyiagakn TRC, tim ambulans, dan Pusdalops,” katanya. 

Pihaknya juga menyiapkan peralatan chainsaw, mesin sedot air untuk antisipasi bencana hydrometeorologi. Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan tim Damkar, DLHK, PUPR, desa/kelurahan, Polresta, dan Kodim. 

Sementara itu, di Kabupaten Jembrana tepatnya di Desa/Kecamatan Melaya sebanyak empat rumah terdampak banjir dampak hujan deras yang terjadi beberapa jam, Selasa (11/11).

Sebab, salah satu saluran air yang berada di bawah Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk ini tersumbat batang pohon besar dan sempat meluap di ruas jalan nasional tersebut.

Baca juga: PASANG Early Warning di Pasar Badung, Pemkot Siapkan Sistem Peringatan Dini Antisipasi Banjir

Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, hujan deras di wilayah tersebut terjadi sejak pukul 14.00 WITA. Beberapa waktu kemudian, sungai kecil di sisi barat Pondok Pesantren Toriqul Mahfud meluap ke jalan umum Denpasar-Gilimanuk setinggi 15 sentimeter.

Hal tersebut diakibatkan oleh saluran air yang tersumbat oleh batang pohon besar yang hanyut dari hulu menutupi saluran gorong-gorong. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved