Cuaca Buruk di Bali

CUACA BURUK! Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Terganggu Dua Kali

ASDP Gilimanuk menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi hingga akhir tahun 2025 ini.

ISTIMEWA/POS TNI AL GILIMANUK
AREA PELABUHAN – Petugas melakukan pengaturan di area Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Rabu (12/11). 

TRIBUN-BALI.COM - Aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana terpantau normal pada Rabu (12/11). Meski demikian, cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sering menyebabkan kendala penyeberangan. Seperti penundaan atau penutupan sementara pelayaran hingga peristiwa kapal kandas. 

ASDP Gilimanuk menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi hingga akhir tahun 2025 ini.

“Selama ini sudah ada beberapa kali penutupan atau penundaan sementara pelayaran karena cuaca buruk. Kemarin juga sempat terjadi kapal kandas karena dampak cuaca buruk namun sudah berhasil lepas kandas,” kata Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Didi Juliansyah saat dikonfirmasi, Rabu (12/11). 

Dia menyebutkan,sesuai hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca di November dan Desember 2025 ini terjadi musim hujan.

Baca juga: HARAP Kenaikan UMP & UMK Hingga 15 Persen, FSPM Bali Beri Alasannya Berikut Ini 

Baca juga: SAMPAH dari Sungai dan Drainase Capai 6 Ton Per Hari, Waspada Musim Hujan Melanda Bali

Sehingga, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah mengantisipasi hal terburuk terjadi karena cuaca buruk. Termasuk juga menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan. “Tentunya koordinasi dengan BMKG kita update setiap waktu dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan,” sebutnya. 

Selain itu, kata Didi, pihaknya juga intens berkoordinasi dengan pihak ASDP Cabang Ketapang, BMKG, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk penyesuaian jadwal pemberangkatan dan penundaan kapal ketika terjadi cuaca buruk.

Kemudian memaksimalkan areal parkir areal Pelabuhan Gilimanuk untuk menampung seluruh kendaraan yang terdampak karena penundaan pelayaran.

“Termasuk juga melakukan koordinasi dengan Basarnas maupun kepolisian jika terjadi kecelakaan kapal dan menyiapkan tempat atau ruangan khusus evakuasi untuk penguna jasa terdampak,” jelasnya. 

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu memperhatikan cuaca di lapangan ketika hendak melakukan penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk. Jika semisalnya terjadi cuaca buruk dan dilakukan penundaan pelayaran agar memaklumi kondisi tersebut. “Keselamatan pengguna jasa adalah yang utama bagi kami,” tandasnya. 

Sebelumnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Cemerlang 55 kandas di perairan Selat Bali, Selasa (11/11). KMP tersebut mengalami kesulitan olah gerak karena arus kencang, hujan serta cuaca buruk saat hendak sandar di Pelabuhan Gilimanuk. Puluhan penumpang KMP Cemerlang 55 berhasil dievakuasi dan kapal berhasil lepas kandas hampir empat jam setelah kejadian tersebut. 

KMP Cemerlang 55 mengalami kandas saat pelayaran dari Pelabuhan ASDP Ketapang ke Pelabuhan ASDP Gilimanuk sekitar pukul 14.30 WITA. Awalnya kapal bermuatan 53 orang penumpang dan puluhan unit kendaraan tersebut bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Kapal tersebut terseret arus karena cuaca buruk arus kencang disertai hujan hingga di koordinat  8° 7'50.04"S - 114°26'19.62"E* atau sekitar 1.81 Nautical mile laut dari dermaga Pelabuhan Gilimanuk.

Mendapat laporan tersebut, Tim SAR gabungan Gilimanuk lantas bergerak untuk melakukan pertolongan dan evakuasi para penumpang. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam waktu satu jam lebih. Mereka kemudian diarahkan menuju ruang VIP ASDP Gilimanuk untuk dilakukan pendataan. (mpa)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved