Terseret Arus di Bali
AGUS Hilang Terseret Arus DAS Bilukpoh, Tim SAR Sisir Sungai hingga Pesisir Pantai Delod Berawah!
Belasan personel SAR Gabungan dibantu warga kemarin, pencarian di sepanjang aliran sungai dan menyisir pesisir Pantai Delod Berawah.
TRIBUN-BALI.COM - Pencarian satu korban terseret arus di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bilukpoh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana pada hari kedua belum menemukan hasil alias masih nihil, Kamis (13/11).
Sebanyak tiga buruh bangunan dilaporkan terseret air bah saat mandi di DAS Bilukpoh pada Rabu (12/11) sekitar pukul 16.00 WITA. Dari ketiga korban tersebut, adalah Moch Riski Nanda S. (22) selamat, Shahrudy Rizqi (46) meninggal dunia, dan Abdurrahman Agus (57) yang masih dalam pencarian.
Belasan personel SAR Gabungan dibantu warga kemarin, melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai dan menyisir pesisir Pantai Delod Berawah.
“Proses pencarian (hingga sore hari) di hari ke-2 ini masih nihil hasil,” ungkap Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana, Dewa Hendri Gunawan saat ditemui Tribun Bali, Kamis (13/11).
Dia menyebutkan, proses pencarian sejak pagi hari ini dibagi dua tim. Tim pertama melakukan pencarian di sepanjang DAS Bilukpoh dan tim lainnya melakukan penyisiran di wilayah pesisir Pantai Delod Berawah. “Dari pesisir pantai ke arah timur kita lakukan pencarian hingga ke sungai Bilukpoh,” sebutnya.
Baca juga: HISTERIS Kerabat Mendiang Komang Alam Dengar Putusan Hakim, Mangku Luwes Divonis 20 Tahun Penjara!
Baca juga: TEWAS Tersengat Listrik Saat Pasang Kap Baja, Dirawat 4 Hari, Supartiasa Hembuskan Nafas Terakhir
Dia berharap, proses pencarian korban terseret arus ini bisa segera membuahkan hasil. Dikatakan, pihaknya mengupayakan dan maksimalkan pencarian di pinggir aliran sungai karena ada kemungkinan korban tersangkut atau lainnya.
“Proses pencarian akan terus dievaluasi. Selama ini tidak ada kesulitan, hanya hambatan bebatuan saja di pinggir Sungai,” tandasnya.
Dua unit SRU kemarin juga dikerahkan untuk menyusuri di sepanjang aliran sungai Bilukpoh. Kapolsek Mendoyo, Kompol I Wayan Sartika menyebutkan, tim SAR Gabungan telah melakukan proses pencarian lanjutan sejak pagi tadi.
Dua tim yang dikerahkan di lapangan menyusuri sepanjang aliran sungai. “Pencarian dimulai dari lokasi kejadian hanyutnya dua orang pekerja tersebut,” ungkapnya.
Kompol Sartika menyebutkan, tak menutup kemungkinan korban yang masih hilang ini bakal ditemukan diujung aliran sungai seperti rekannya kemarin. Jarak dari TKP menuju tempat ditemukan sekitar 10 kilometer.
“Jarak ditemukan kemarin sekitar 10 kilometer. Semoga pencarian hari ini membuahkan hasil,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan telah dilanjutkan sejak pagi tadi, Kamis 13 November 2025.
“Sesuai dengan rencana operasi hari ini upaya pencarian akan dilaksanakan oleh 2 SAR Rescue Unit (SRU), dengan luas area berbeda pada kelompok masing-masing,” ungkap I Nyoman Sidakarya.
I Nyoman Sidakarya menegaskan, pencarian akan terus dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur SAR dan masyarakat. “Tim SAR Gabungan masih berupaya melaksanakan pencarian pada lokasi hilangnya korban,” tandasnya.
Baru 2 Hari Bekerja
Sejumlah pekerja proyek revitalisasi Bendungan Telepus di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo tampak biasa saat mandi di DAS Bilukpoh, Kamis (13/11) siang. Padahal, kemarin ada tiga pekerja proyek hanyut terseret arus deras karena air bah secara tiba-tiba.
Namun begitu, rekan kerja korban masih tak menyangka kejadian tersebut. Apalagi, ketiga orang pekerja tersebut baru saja tiba di Bali untuk bekerja. Saat kejadian adalah hari kedua mereka bekerja.
Di sisi lain, sejumlah alat berat yang sebelumnya beroperasi di proyek Bendungan Telepus, Desa Penyaringan tersebut tampak rusak dan sedang perbaikan. Hal ini mengakibatkan para pekerja terpaksa libur sementara karena sejumlah alat sempat terdampak air bah tersebut.
“Airnya tiba-tiba sekali datang. Saat kejadian, dua orang korban sedang mandi dan satu lainnya lagi sedang mencuci piring,” ungkap salah satu saksi yang juga rekan kerja korban, Beni Trisnawardi (42) saat ditemui di lokasi proyek kemarin.
Beni menyebutkan, saat itu dirinya sedang melakukan pengerjaan senderan di DAS tersebut. Namun ketika mendengar instruksi untuk naik ke daratan, ia bergegas naik untuk menyelematkan diri. Sementara, pekerja lainnya yang sudah selesai melakukan pekerjaan berlarian karena ingin menyelematkan korban.
Namun nahas, korban Syahrudy Rizqy Tampu Bolon (46) yang beralamat di Kelurahan Kutat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kab Surabaya dengan rekan kerjanya bernama Abdurrahman Agus (57) asal Jombang, Jawa Timur, justru terseret arus saat mandi.
Sementara, Moch Riski Nanda Saputra (22) yang mendengar teriakan anak korban belum ditemukan, Abdul Rozak langsung bergegas ingin menyelamatkan. Sayangnya dia gagal dan hampir saja ikut terseret air bah. Ia kemudian ditolong rekan kerja lainnya dengan menggunakan tali untuk menuju daratan.
Moch Riski sempat dilarikan ke Puskesmas I Mendoyo untuk mendapatkan pengajuan medis. Apalagi korban selamat tersebut menderita luka pada kaki dan masih terlihat trauma.
“Saya lihat persis kejadian itu. Termasuk anak korban juga melihat ayahnya terseret arus. Yang bersangkutan termasuk yang menolong masih sangat trauma dengan kejadian tersebut,” kenangnya.
Ia berharap, korban yang masih hilang segera bisa ditemukan oleh petugas gabungan dan juga warga. Sementara jenazah korban yang ditemukan sudah diberangkatkan menuju Surabaya, Jawa Timur untuk dimakamkan.
Untuk diketahui, peristiwa air bah atau blabar secara tiba-tiba di DAS Bilukpoh pada, Rabu (12/11) sore. Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, peristiwa orang terseret arus tersebut terjadi di DAS Bilukpoh sekitar pukul 16.15 WITA.
Terhitung ada tiga korban dalam peristiwa tersebut. Rinciannya satu orang dinyatakan selamat, satu orang ditemukan meninggal dunia dan ditemukan di Pantai Delod Berawah, dan satu orang lainnnya masih dalam pencarian.
Bermula dari korban bernama Syahrudy Rizqy Tampu Bolon (46) yang beralamat di Kelurahan Kutat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kab Surabaya dengan rekan kerjanya bernama Abdurrahman Agus (57) asal Jombang, Jawa Timur, mandi di sungai usai bekerja di proyek rehabilitasi Bendung Tlepus Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Sekitar 15 menit berselang, tiba-tiba saja dari hulu air membesar sehingga korban 1 dan 2 tidak sempat menyelamatkan diri dan terbawa arus sungai.
Melihat kejadian tersebut saksi Abdul Rozak Agus Maulana yang berada di sekitar TKP berteriak minta tolong yang didengar oleh saksi lainnya Beni serta salah satu korban terseret arus bernama Moch Riski Nanda Saputra (22).
Selanjutnya korban Riski mencoba menyelamatkan kedua korban namun tidak berhasil dan dia justru ikut terseret arus akan tetapi masih bisa menyelamatkan diri. (mpa/zae)
| AIR Bah Tiba-tiba, Agus Tak Sempat Selamatkan Diri, 1 Temannya Tewas & 1 Selamat, SAR Masih Cari! |
|
|---|
| Tragedi di DAS Bilukpoh Jembrana Sisakan Trauma, Anak Korban Saksikan Ayahnya Terseret Arus |
|
|---|
| Air Bah Datang, Dua Pekerja Terseret Arus di Jembrana, Satu Orang Masih Hilang |
|
|---|
| NIAT Mandi Berjung Petaka, 3 Orang Terseret Arus Saat Air Bah di DAS Bilukpoh, 1 Tewas dan 1 Hilang |
|
|---|
| Ditemukan Mengapung, Korban Jatuh dari Jembatan di Ubud Ditemukan di Sukawati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Evakuasi-korban-terseret-arus-dcvdf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.