Pohon Tumbang di Klungkung
TANGIS Sudiasa Liat Ibunda Terpental Kena Pohon Tumbang, Ia Sebut Sudah Banyak Pertanda & Halangan
Dalam wawancara khusus dengan Tribun Bali, Sudiasa yang juga korban tak kuasa menceritakan tragedi di Pura Segara Penataran Ped itu.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ketua Pengempon Pura Penataran Ped, Si Nyoman Sukarta menjelaskan, prosesi telah mulai dilaksanakan kemarin. “Untuk upakara hari ini (kemarin), dilaksanakan meguru piduka, bendu piduka wewantenan asoroh, serta caru abrumbunan di Prahyangan Pura Segara. Sedangkan di Prahyangan lainnya disiapkan banten praspejati dan banten sorohan,” ujarnya, Kamis (6/11).
Menurutnya, seluruh rangkaian upacara dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari Ida Sulunggih (pendeta). “Untuk upakara selanjutnya, Ide Buda (pendeta) masih mencari petunjuk di lontar. Namun yang pasti, upacara lanjutan tidak boleh lewat dari satu bulan,” tambahnya.
Upacara guru piduka dan bendu piduka diyakini sebagai wujud penyucian dan penyeimbang kembali energi spiritual pura setelah terjadinya peristiwa yang dianggap sebagai pertanda alam.
Sementara itu, Bupati Klungkung, I Made Satria langsung turun ke lokasi kejadian pohon gepah tumbang di kawasan Pura Segara Penataran Ped, Kamis (6/11).
Tiba di lokasi, Bupati Satria tampak sangat prihatin dengan musibah yang menelan korban jiwa tersebut. Ia langsung menugaskan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung untuk bergerak cepat melakukan pemotongan dan pembersihan batang pohon besar yang dinilai membahayakan pengunjung pura.
“Saya sudah tugaskan BPBD Klungkung agar segera turun ke lokasi untuk melakukan pemotongan ranting-ranting pohon yang masih membahayakan. Ini kami lakukan agar ke depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Bupati Satria.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya,” imbuhnya.
Berdasarkan keterangan salah satu pemangku pura setempat, rombongan berjumlah 12 orang asal Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, datang untuk melakukan persembahyangan di pura tersebut. Saat melintas di depan Pura Segara, tiba-tiba pohon gepah tua itu tumbang tanpa adanya tanda-tanda cuaca ekstrem. Dugaan sementara, batang pohon telah rapuh akibat usia tua. (mit)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Wayan-Sudiasa-ac.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.