Berita Nasional

Awal Implementasi IEU-CEPA, Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Meningkat 60 Persen

kesepakatan tersebut diyakini dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič saat penandatanganan kesepakatan substansial IUE-CEPA. Awal Implementasi IEU-CEPA, Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Meningkat 60 Persen 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setelah menjalani rangkaian proses perundingan sepanjang hampir satu dekade akhirnya Indonesia dan Uni Eropa berhasil mencapai tonggak sejarah penting dalam kemitraan jangka panjang melalui penandatanganan kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). 

Capaian tersebut menjadi tindak lanjut konkret dari pengumuman kesepakatan mengenai kesimpulan CEPA yang dilakukan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam pertemuan di Belgia pada bulan Juli 2025 lalu.

Kesepakatan tersebut menempatkan Indonesia setelah Singapura dan Vietnam yang terlebih dahulu menandatangani CEPA dengan Uni Eropa, serta sekaligus menjamin terciptanya persaingan yang lebih adil (equal level of playing field) bagi produk dan investasi Indonesia dan menegaskan posisi kuat Indonesia di kancah global.

“Dari putaran pertama perundingan di Brussels pada tanggal 20 hingga 21 September 2016 hingga hari ini di Bali, perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai melaksanakan Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substansial IEU-CEPA di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa 23 September 2025.

Baca juga: Indonesia-Uni Eropa Tandatangani Kesepakatan IEU-CEPA, Permudah Ekspor Produk UMKM

Turut hadir dalam penandatanganan tersebut Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič.

Lebih lanjut, kesepakatan tersebut diyakini dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di Uni Eropa

Liberalisasi pasar di bawah IEU-CEPA sendiri akan mencakup bidang barang, jasa, dan investasi. 

Terkait dengan barang, kedua pihak telah berkomitmen untuk menghilangkan tarif pada lebih dari 98 persen jenis tarif dan 99 persen dari total nilai impor. 

Saat implementasi kesepakatan tersebut, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0 persen di 90,40 persen pasar Uni Eropa dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut yang akan menyusul secara bertahap.

Dengan pemberlakuan kesepakatan tersebut, komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur diproyeksikan akan mengalami peningkatan. 

Selain itu, IEU-CEPA juga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor produk-produk berteknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, sehingga mendorong diversifikasi ekspor dan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global.

Terkait fasilitasi perdagangan, kedua pihak akan memperkuat kerja sama melalui penyederhanaan prosedur ekspor-impor, dan kolaborasi yang lebih erat antara otoritas pabean.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini hari ini bersama Menteri Airlangga, juga seluruh Duta Besar Uni Eropa dan tim negosiasi Indonesia yang sangat tangguh, kuat, dan dinamis pada seremoni bersejarah ini," ujar Komisioner Uni Eropa Maroš.

"Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Menteri Airlangga, karena dedikasi pribadi, keterlibatan yang konstruktif, dan kepemimpinan politik yang kuat, merupakan kunci dan berperan penting dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini,” sambungnya.

Dalam hal investasi, Uni Eropa sendiri merupakan salah satu negara dengan investasi tertinggi di Indonesia dengan kontribusi signifikan di sektor-sektor utama seperti bahan kimia dan farmasi, jasa, perumahan dan kawasan industri, perhotelan, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved