Berita Nasional

Rawat Bumi & Tingkatkan Ekonomi Dengan Keberlanjutan Lingkungan: Rajut Asa Untuk Maju Melalui Bambu

Bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus. 

istimewa
Masyarakat lokal tengah memanfaatkan bambu untuk dijadikan kerajinan bernilai guna, selain pemanfaatan, pelestarian juga dimaksimalkan oleh CIMB Niaga bersama KEHATI. 

"Tahun 2012, CIMB Niaga berkolaborasi dengan Yayasan KEHATI untuk mengawali langkah dalam menjalankan Program Konservasi Bambu Berkelanjutan," kata pria yang karib disapa Ilok ini saat dalam wawancara dengan Tribun Bali di ruang kerjanya, Denpasar, Bali, pada Selasa 30 September 2025.

Bali dan Jawa Barat menjadi lokasi di tahun pertama 2012-2013 dengan melakukan penanaman dengan total 10.000 bambu dengan rincian 6.000 di Jawa Barat dan 4.000 di Bali kemudian di tahun 2013-2015 ditambahkan 2.700 sehingga total di Bali menjadi 6.700.

Saat ini, bank juga tengah fokus melakukan komitmen Tanam dengan tambahan sebanyak 70.000 Bambu dan 10.000 Tanaman Ekonomis Holtikultura.

Pembentukan EkoEduwisata di KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) Rarung, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Desa Wogo, Ngada, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2025-2028.

Serta tanam bambu di Desa Ngargoretno bersama 9 Bank yang tergabung dalam FKDKP (Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan) periode 2022-2026.

"Selain melakukan penanaman, kegiatan peningkatan kapasitas juga diberikan kepada masyarakat sekitar melalui beberapa pelatihan seperti pembuatan angklung, pelatihan budidaya bambu, dan pelatihan pengolahan pasca-panen menjadi rebung," jelasnya.

Bank memilih bambu karena selain relatif mudah dalam penanaman atau berkembang biak, bambu juga memiliki banyak manfaat seperti mencegah erosi, menahan air tanah, meningkatkan kualitas penyerapan air tanah, dan menyerap karbon atau gas Karbondioksida (CO2) dari udara.

Bambu juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan rebung, alat musik angklung, furniture sepeti kursi, nakas, dan lain-lain, atau fesyen baju, kaos kaki, dan lain-lain. 

"Sehingga dapat memberikan manfaat ekonomis lebih bagi para petani bambu. Penanaman bambu juga merupakan kontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim," beber dia.

Tahun 2019, CIMB Niaga melakukan perhitungan Stok Karbon pada Bambu Tabah yang ditanam di Gianyar dan Tabanan sebanyak 6.700 Bambu. 

Hal ini bertujuan untuk mengukur dampak secara ekologi dari tanaman Bambu Tabah yang telah ditanam. 

Hasil Perhitungan Karbon Tahun 2019 Pada Bambu Tabah di Bali, bambu yang digunakan dalam penelitian adalah bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-kurz) yang ditanam sejak tahun 2012. 

Jumlah total rumpun bambu 6.700 rumpun, masing-masing 2.000 rumpun di Gianyar dan 4.700 rumpun di Tabanan.

"Program CSR CIMB Niaga - KEHATI ini mampu menyerap karbon dioksida (CO2) penyumbang gas rumah kaca sebesar 758,99 ton setara CO2," paparnya. 

Upaya ini selaras dengan visi dan misi keuangan berkelanjutan menjadi Perusahaan ASEAN yang terkemuka dengan memperhatikan keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, melakukan kegiatan usaha berkelanjutan yang menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan terintegrasi.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved