Berita Nasional
Kisah Tragis Bocah 9 Tahun Korban Perundungan, Ucapkan Ini sebagai Kata Terakhir
TA (9), bocah kelas 3 SD dari Kecamatan Kalikajar, Wonosobo, meninggal dunia usai mengalami kekerasan
Informasi ini semakin diperkuat dengan kesaksian beberapa orang yang menyebut peristiwa itu diduga melibatkan lebih dari satu siswa.
“Anak saya bilang satu orang yang mukul, tapi ada yang bilang ada yang megang juga. Bahkan ada yang bilang sampai pingsan,” tutur Dedi lirih, mengingat ucapan terakhir putranya.
TA sempat meminta kepada ayahnya untuk pindah sekolah. Permintaan sederhana itu kini menjadi pesan terakhir yang menggema di hati keluarga.
Kondisi TA memburuk dengan cepat. Setelah dipindahkan ke ICU, dokter melakukan tindakan medis untuk menyedot cairan dari paru-parunya.
Tapi takdir berkata lain. Setelah sempat sadar beberapa jam, TA kembali kritis dan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) malam.
Makam Dibongkar
Setelah muncul dugaan kematian tidak wajar, polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam TA pada Kamis (9/10/2025) untuk autopsi.
Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan mengatakan langkah ini diambil demi mengungkap penyebab pasti kematian korban.
“Kami melakukan tindakan ekshumasi untuk memperoleh kejelasan tentang sebab-sebab kematian,” ujarnya.
Awalnya keluarga menolak autopsi. Namun demi keadilan, mereka akhirnya mengizinkan proses tersebut.
“Kalau hasilnya tidak ada apa-apa, kami ikhlas. Tapi kalau ditemukan tanda-tanda penganiayaan, kami minta keadilan,” ujar Siti. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Bikin Sesak, Pesan Terakhir Bocah yang Tewas Diduga Dibully Teman: Bu, Gak Usah Nangis Lagi
Berita lainnya di Perundungan di Sekolah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.