Kunci Jawaban
Jawaban Ayo, Menulis, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 129 Kurikulum Merdeka
Di bawah ini jawaban soal kegiatan siswa Ayo, Menulis, kunci jawaban Agama Hindu kelas 9 halaman 129 Kurikulum Merdeka.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Di bawah ini jawaban soal kegiatan siswa Ayo, Menulis, kunci jawaban Agama Hindu kelas 9 halaman 129 Kurikulum Merdeka.
Kali ini kita akan membahas soal pada Bab 3 yang berjudul Pañca Yama Brata dan Pañca Niyama Brata sesuai dengan buku Agama Hindu kelas 9 Kurikulum Merdeka edisi tahun 2022.
Jawaban Agama Hindu Kelas 9 Halaman 129 Kurikulum Merdeka
Soal yang akan kita selesaikan adalah soal pada halaman 129 pada kegiatan siswa Ayo, Menulis tentang bagian-bagian pañca yama brata.
Jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 129 di buku siswa Agama Hindu kelas 9.
Baca juga: Jawaban Ayo, Cari Tahu, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 124 Kurikulum Merdeka
Ayo, Menulis
Setelah mempelajari materi “Bagian-bagian Pañca Yama Brata”, buatlah sebuah artikel dengan mengambil salah satu bagian dari Pañca Yama Brata dan dikaitkan dengan konteks kekinian!
Tulis artikel tersebut di Microsoft Office Word menggunakan kertas A4 dengan spasi 1,5 dan panjang 5000 – 6000 karakter! Jika kalian menemukan kesulitan mintalah bimbingan kepada guru kalian!
Jawaban:
Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas dan pengalaman siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:
Asteya
Dalam ajaran Panca Yama Brata, Asteya berarti ‘tidak mencuri atau tidak mengambil hak milik atau memikirkan untuk memiliki barang orang lain’.
Keinginan untuk memiliki sesuatu yang menjadi milik orang lain ini bisa muncul sebagai respons dari hal yang diterima oleh pañca indriya.
Namun dalam kenyataannya, masih banyak manusia di Indonesia melakukan tindakan pencurian.
Entah itu pencurian barang maupun uang yang sering diistilahkan dengan korupsi.
Baca juga: Jawaban Asesmen Bab 2, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 113 114 Kurikulum Merdeka
Kasus korupsi di Indonesia termasuk sangat tinggi yang dilakukan oleh oknum pejabat tingkat tinggi sampai tingkat wilayah.
Sifat ini muncul saat kita melihat, mendengar, maupun merasakan suatu hal, maka akan muncul ketertarikan dalam diri untuk memilikinya.
Jika ini terkendali, maka keinginan tersebut akan menjadi upaya yang baik untuk mencapainya.
Sebaliknya jika tidak terkendali, seseorang bisa nekat untuk melakukan perilaku asteya, seperti mencuri, merampok, korupsi, dan lain-lain.
Korupsi di Indonesia terjadi di tingkat menteri hingga perusahaan milik negara.
Tentu ini menjadi bukti kurangnya pengetahuan tentang agama dan kurangnya adab dalam diri.
Jika manusia mampu mengendalikan diri, maka seharusnya aksi pencurian atau korupsi dapat dijauhkan.
Uang memang jadi hal yang memicu seseorang oknum pejabat untuk melakukan tindakan korupsi.
Tapi, jika seorang pejabat mengenal diri dan mampu menahan keinginan indriya, maka kehidupan bermasyarakat pasti akan bisa berjalan dengan baik.
Dalam ajaran Hindu Bali, korupsi adalah perbuatan yang melanggar Dharma dan Rta (hukum alam/kebajikan universal), disebut sebagai Asubha Karma (perbuatan tidak baik) yang mengakibatkan penderitaan (sanksi karma) bagi pelaku dan lingkungan sekitar.
Tindakan korupsi dapat dihindari dengan mengamalkan konsep Tri Kaya Parisudha, yaitu menyucikan pikiran (Manacika), perkataan (Wacika), dan perbuatan (Kayika) agar senantiasa jujur dan benar.
Untuk terhindar dari korupsi, umat Hindu perlu mengamalkan ajaran Tri Kaya Parisudha:
Manacika (Pikiran yang Disucikan): Berpikir positif dan jujur untuk menciptakan kejujuran dalam hati (Satya Hridaya).
Wacika (Perkataan yang Disucikan): Berbicara dengan jujur dan baik, serta tidak menyebarkan kebohongan yang dapat merugikan.
Kayika (Perbuatan yang Disucikan): Melakukan perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan prinsip kejujuran.
Baca juga: Jawaban Asesmen Bab 2, Soal Agama Hindu Kelas 9 Halaman 108 109 110 111 112 Kurikulum Merdeka
Implikasi Korupsi
Menghambat Terkabulnya Doa: Harta hasil korupsi dianggap haram dan dapat menghalangi terkabulnya doa.
Merusak Keseimbangan dan Keadilan: Korupsi merusak tatanan kehidupan yang harmonis dan keadilan sosial bagi masyarakat.
Demikian jawaban soal Agama Hindu kelas 8 halaman 129 Kurikulum Merdeka, Ayo, Menulis sesuai dengan buku siswa Agama Hindu edisi tahun 2022.
Disclaimer
Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.
Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.