Pendidikan

Acara Penutupan Digelar di Bali, Menaker Yassierli Lepas 2.183 Peserta Magang ke Jepang

Bali menjadi tempat penutupan pelepasan 2.183 Peserta Magang ke Jepang. Mereka akan bekerja di sektor hospitality, pengolahan makanan, pertanian.

TRIBUN BALI/NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI
MAGANG – Menaker Yassierli saat acara pelepasan sebanyak 2.183 peserta magang ke Jepang di Monumen Bajra Sandhi Bali, pada Kamis (13/11). 

TRIBUN-BALI.COM Bali menjadi tempat penutupan pelepasan sebanyak 2.183 Peserta Magang ke Jepang

Di mana sebelumnya peserta magang telah dilepas di Bogor sebanyak 200 orang, Bandung 1.300 orang, Jawa Tengah 1.200 orang dan penutupan di Bali sebanyak 2.183 orang. 

Dari jumlah tersebut, paling banyak akan bekerja di sektor hospitality, pengolahan makanan, pertanian, hingga konstruksi.

Ribuan peserta magang ini akan ditempatkan di berbagai Provinsi di Jepang.

Baca juga: JANGAN Jadi Anak Mami di Luar Negeri, Menaker Yassierli Lepas 2.183 Peserta Magang ke Jepang

Acara pelepasan digelar di Monumen Bajra Sandhi Bali, Denpasar pada Kamis (13/11). Pelepasan ini dihadiri langsung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali

Dalam sambutannya, Yassierli mengatakan batch kedua lowongan magang ditutup dengan jumlah peserta 85 ribu, ditambah batch pertama atau sekitar 20 ribu peserta

“Target kita 100 ribu dalam satu tahun magang dalam negeri untuk sarjana dan diploma. Tujuannya sama dengan magang ke luar negeri persiapkan lulusan dan generasi muda kita untuk mereka siap bekerja,” kata, Yassierli. 

Lebih lanjut ia mengatakan, beda magang luar dan dalam negeri adalah pada dukungan pemerintah.

Ia juga mengatakan akan mengupayakan pemberian insentif untuk magang ke luar negeri oleh pemerintah.

Peserta magang dalam negeri yang berjumlah 100 ribu orang telah diterima di instansi, perusahaan, kementerian dan lembaga selama 6 bulan dengan uang saku ditanggung pemerintah. 

“Tapi menurut saya adik-adik (peserta magang luar negeri) tidak cemburu kan, 3 tahun minimal. Dalam negeri hanya 6 bulan. Yang diterima bukan hanya uang saku, bagaimana meningkatkan keterampilan itu dibayar membantu perusahaan. Ini adalah upaya kita magang dalam negeri dan luar negeri,” bebernya. 

Baca juga: Kualitas Kakao Jembrana Dinikmati Prancis dan Jepang, Jadi Pengiriman Terbesar Selama Ini

Disebutkan, ada 4 hal yang penting diingat peserta magang atau disingkat STAR. Pertama, Santun yaitu orang Indonesia kata, Yassierli terlebih yang dari Bali terkenal dengan kesantunan dan keramahannya. Pertahankan profesionalisme dalam bekerja salah satunya santun. 

Di Jepang penghormatan senior hal penting. Ia menegaskan, intinya mempertahankan kesantunan, keramahan, respect, hormati orang lain, hormati senior.

“Kemudian Tangguh, tidak boleh jadi anak mami di luar negeri, hari pertama langsung telepon maminya, mami aku kangen pulang. Ada yang seperti itu? Ini perlu pembekalan. Kita tangguh, sukses di masa depan membutuhkan pengorbanan, saya juga sama dengan adik-adik,” ujarnya. 

“Adik-adik bisa tangguh? Jangan cengeng. Ketiga Adaptif, itu adalah kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, tantangan baru, tempat kerja yang baru,” ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved